Jakarta, 30 November 2010 - Tak tega melihat Honda Tiger tahun 1997 teronggok begitu saja menjadi rongsokan, Mukhtar Taufik tergerak untuk merestorasi motor itu sesuai keinginannya.
Mukhtar memilih mengembalikan jiwa motor Tiger menjadi segar kembali. Mukhtar yang tidak terlalu menyukai modifikasi terlalu ekstrem, mencoba merestorasi Tiger tanpa bantuan orang lain.
"Pada awalnya motor ini merupakan motor rongsokan. Lalu saya membelinya dan menciptakannya sesuai keinginan saya," kata Taufik ketika ditemui detikOto, Selasa (30/11/2010).
Untuk prosesnya, mahasiswa tingkat 3 itu melucuti bodi lama dan mengganti seluruh bodi dengan menggunakan bodi Honda Tiger Revolution 2010.
Sementara sasis dipertahankan. Agar terlihat lebih bersenyawa, pria itu menggunakan head lamp milik Yamaha yang dipadukan klakson stebel nautilus.
Dan agar terlihat lebih berotot, makanya Mukhtar menggunakan knalpot ganda hasil modifikasi yang terbuat dari stainless yang dihiasi cover milik Honda Revo tahun 2010.
Sedangkan untuk kaki-kaki pilihan kepada komponen untuk motor besar dipertahankan olehnya.
Untuk itu, ia menggunakan shock merek YSS Z series untuk kaki-kaki di bagian belakang dilengkapi dengan pelek MGV depan 2,5 inci dan belakang 3,5 inci. Dan untuk tapaknya, Taufik menggunakan ban Battlax BT45 depan 110/70 dan belakang 140/70.
Dan untuk penghalau laju yakni dengan disc brake depan TZM dan disc belakang milik Honda Tiger Revo 2010.
Sayang, Mukhtar tidak mengubah ukuran silinder, ia hanya mengganti sedikit jeroan mesin pada noken dengan menggunakan noken as WRD dengan tujuan mempertahankan mesin. Selanjutnya ia hanya memaksimalkan pengapian dengan mengaplikasikan CDI BRT dualband.
Hasilnya lumayan, dengan sedikit ubahan Honda Tiger 1997 bisa berlari hingga mencapai topspeed 140 km/jam.
Walaupun masih ingin mengubah pengapian dan mengganti karburator agar memiliki performa yang maksimal.
Setelah apa yang dilakukannya, Taufik pun senang. Untuk memodifikasi Honda Tiger tahun 1997 ini, Taufik menghabiskan uangnya sebesar Rp 12 juta.
Honda Tiger yang menjelma menjadi motor baru dapat menemani Taufik melakukan perjalanan jauh dan touring bersama rekan-rekannya.
Mukhtar memilih mengembalikan jiwa motor Tiger menjadi segar kembali. Mukhtar yang tidak terlalu menyukai modifikasi terlalu ekstrem, mencoba merestorasi Tiger tanpa bantuan orang lain.
"Pada awalnya motor ini merupakan motor rongsokan. Lalu saya membelinya dan menciptakannya sesuai keinginan saya," kata Taufik ketika ditemui detikOto, Selasa (30/11/2010).
Untuk prosesnya, mahasiswa tingkat 3 itu melucuti bodi lama dan mengganti seluruh bodi dengan menggunakan bodi Honda Tiger Revolution 2010.
Sementara sasis dipertahankan. Agar terlihat lebih bersenyawa, pria itu menggunakan head lamp milik Yamaha yang dipadukan klakson stebel nautilus.
Dan agar terlihat lebih berotot, makanya Mukhtar menggunakan knalpot ganda hasil modifikasi yang terbuat dari stainless yang dihiasi cover milik Honda Revo tahun 2010.
Sedangkan untuk kaki-kaki pilihan kepada komponen untuk motor besar dipertahankan olehnya.
Untuk itu, ia menggunakan shock merek YSS Z series untuk kaki-kaki di bagian belakang dilengkapi dengan pelek MGV depan 2,5 inci dan belakang 3,5 inci. Dan untuk tapaknya, Taufik menggunakan ban Battlax BT45 depan 110/70 dan belakang 140/70.
Dan untuk penghalau laju yakni dengan disc brake depan TZM dan disc belakang milik Honda Tiger Revo 2010.
Sayang, Mukhtar tidak mengubah ukuran silinder, ia hanya mengganti sedikit jeroan mesin pada noken dengan menggunakan noken as WRD dengan tujuan mempertahankan mesin. Selanjutnya ia hanya memaksimalkan pengapian dengan mengaplikasikan CDI BRT dualband.
Hasilnya lumayan, dengan sedikit ubahan Honda Tiger 1997 bisa berlari hingga mencapai topspeed 140 km/jam.
Walaupun masih ingin mengubah pengapian dan mengganti karburator agar memiliki performa yang maksimal.
Setelah apa yang dilakukannya, Taufik pun senang. Untuk memodifikasi Honda Tiger tahun 1997 ini, Taufik menghabiskan uangnya sebesar Rp 12 juta.
Honda Tiger yang menjelma menjadi motor baru dapat menemani Taufik melakukan perjalanan jauh dan touring bersama rekan-rekannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar