Jakarta, 21 Januari 2011 - Berencana bikin performa Honda PCX 125 kesayangan makin responsif dan lebih enteng pada putaran bawahnya? Enggak ada salahnya lirik hasil racikan Lorenz Sigar, warga Cilandak Timur, Jaksel yang baru berusia 3 bulan ini.
“Cuma pasang modul pengapian Andrion4 power, koil Andrion 5A, ganti knalpot custom model freeflow, ganti roller dan aplikasi busi NGK Iridium. Kalau diitung-itung, biaya totalnya sekitar Rp 2,5 juta,” ungkap Lorenz.
Pengerjaan cukup sehari, soalnya part yang diaplikasi model plug and play (PnP). “Tapi knalpot full stainless ini mesti reset dulu. Harganya Rp 900 ribu. Ini racikan yang kedua dan hasilnya sudah pas. Bikinan pertama terlalu plong, sehingga putaran bawah kurang nendang,” imbuh pria yang mengaku part tersebut hasil riset sendiri.
Tak ketinggalan, selain uji coba modul, untuk peroleh hasil optimal, pria berprofesi sebagai fotografer ini juga gonta-ganti koil pengapian. “Sebelumnya saya pasang koil Andrion 2A, tapi perubahannya kurang terasa. Tapi setelah pakai yang 5A, lebih cocok dan terasa perubahannya. Harganya Rp 325 ribu,” yakin bapak 1 anak ini.
Selain itu, untuk membantu dongkrak pengapian di ruang bakar agar lebih optimal, pria berbobot 75 kg ini aplikasi busi NGK iridium CR7 EIX, yang ditebusnya Rp 100 ribu. “Hal ini untuk menyesuaikan pengapian yang sudah meningkat. Misal busi tandar tidak diganti, kemungkinan hasilpembakarannya juga kurang maksimal,” kekeh pria berpostur tinggi 170 cm.
Setelah dites pakai mesin dyno Sportdyno V3.3 milik Global Motorindo di daerah Galur, Jakpus, menunjukkan hasil power maksimalnya 9,8 dk/4.570 rpm. Sedang torsinya 18,05 Nm/3.708 rpm.
“Berhubung kondisi standar tidak sempat tes dyno, perubahannya sebelum dan sesudah di-upgrade seberapa besar, tidak ada pembandingnyayang akurat,” imbuh Lorenz.
Masih ujarnya. “Kalau dibanding hasil dyno yang tertera di brosur (power : 11,7 PS/8.500 rpm, torsi : 1,19 kgfm/6.000 rpm), memang kelihatan menurun. Tapi hasil tes pabrikan juga tidak bisa jadi patokan utama.Yang jelas, setelah diubah demikian, untuk melibas tanjakan makin eces alias gampang. Akselerasi lebih cepat, meski berboncengan dengan istri. Stop and go di perkotaan, juga tambah oke.”
Hati-hati ngegas-nya, Gan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar