Bikers Indonesia. 25 Maret 2011 - Tempo penggantian oli girboks terlalu lama menyebabkan pemilik skubek terbuai. Terbuai suasana malas melakukan perawatan komponen satu ini, hingga menyebabkan risiko fatal.
Jika volume oli kurang, part mudah terkikis. Kalau sudah aus, pertemuan antar gigi rasio jadi rengang. Di dalam girboks terdengar suara dengung meski volume oli pas.
Lain hal jika oli habis atau kering karena ada bagian yang bocor atau terlalu lama tidak diperiksa. Ya.., karena terbawa suasana tadi.
Resikonya, gir bisa saja terkunci.
Resikonya, gir bisa saja terkunci.
Oli girboks kurang bikin gir berikut as bekerja lebih keras. Akibatnya leher oblak dan bikin karet sil di as roda dan rumah CVT rawan robek. Akhirnya banyak komponen yang mesti diperbaik.
Padahal syarat bikin girboks tetap prima caranya mudah. Yang perlu diingat batas waktu pengantian oli girboks digandeng perawatan berkala macam ganti oli mesin. Saat lakukan pengantian oli mesin ke-4 (tiap 2.000 km) atau setelah masa pakai mencapai 8.000 km di odometer. Saat itu juga oli girboks ganti baru pakai oli spesifikasi SAE 10W.
Untuk gantinya, buka baut 12 pembuangan di bawah. Dan tutup atas sebagai tempat pengisian, agar semua oli terkuras habis. Kalau cuma ganti, volume oli yang dimasukkan sekitar 100 cc. Tapi, kalau dikuras hingga kering, bagusnya ditambah sekitar 20 cc lagi.
Ingat, jangan biasakan isi oli girboks melebihi batas yang sudah ditentukan. Sebab tekanan di dalam ruang girboks makin tinggi hingga menyebabkan karet sil gampang jebol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar