Resiko melindas lubang saat hujan bisa menjadi berlipat! Gara-gara tidak terlihat akibat tertutup genangan air, reflek badan jadi kurang sigap. Salah antisipasi bisa terjatuh.
Sebaiknya sih genangan dihindari. Selain menghindari lubang yang tidak terlihat, genangan juga membuat cengkraman ban tidak maksimal. Selain itu, genangan yang terlalu tinggi bisa masuk ke lubang pernafasan pada CVT skubek.
Lalu bagaimana kalau terpaksa harus melintasi genangan? Tentunya harus tetap siaga. Dan kalau memang terpaksa harus kena lubang, angkat pinggul dari jok lalu ikuti saja ayunan dari motor.
Posisi ini akan membuat pengendara lebih nyaman saat melintasi jalan rusak. Pinggul dan punggung tidak harus menerima beban, tapi siku dan lutut akan meredam hentakan.
Selain mewaspadai lubang, perhatikan juga kecepatan. Usahakan jangan lakukan pengereman dan perubahan kecepatan secara mendadak. Ban yang kurang mencengkram akibat jalanan basah bisa dengan mudah terpeleset.
Satu lagi adalah jarak pengereman. Usahakan spasi antar kendaraan diperhitungkan agar tidak terlalu dekat, karena jarak pengereman saat hujan pasti lebih jauh,.
Misalnya dalam kondisi kering melaju 40 km/jam butuh 10 meter untuk berhenti, artinya dalam kecepatan yang sama pada kondisi hujan akan membutuhkan jarak pengereman paling tidak 15 meter.
So, tetap safety ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar