Bikers Indonesia. 13 Februari 2011 - Aslinya Suzuki Satria F-150 punya Abdul Hamid Manan dari Pulogebang, Jakarta Timur ini, untuk turun di trek 800 meter. Cuma karena enggak ada lawan, Hari Novrian sang mekanik Hari Motor pun terpaksa turun spek.
“Kebetulan ada lawan yang spek-nya di bawah 800 meter. Hasil negosiasi sepakat jadi 600 meter. Pertama memang kalah karena bocor komporesi di head. Ke-2 malah bisa ninggal jauh motor lawan,” bangga mekanik di Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jaktim.
Diakui Hari, motor tunggangan Dani Tilil ini tak banyak diubah untuk turun spek. Hanya agar mantap akselarasi tanpa mengurangi performa di top-speed. Seperti kompresi, awalnya 12,5:1 buat trek 600 meter naik jadi 13,5:1. Atu bisa dibilang naik satu poin agar putaran mesin bawah jadi lebih responsif.
"Maklum, trek lebih pendek kudu manjakan akselarasi. Apalagi rasio gigi 1 sampai 6 yang digarap koh Nanang Gunawan dari MCC untuk trek 800 meter masih dipakai. Paling gir ganti dari 16/34 jadi 15/35,” ujar mekanik disapa Uda ini.
“Kebetulan ada lawan yang spek-nya di bawah 800 meter. Hasil negosiasi sepakat jadi 600 meter. Pertama memang kalah karena bocor komporesi di head. Ke-2 malah bisa ninggal jauh motor lawan,” bangga mekanik di Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jaktim.
Diakui Hari, motor tunggangan Dani Tilil ini tak banyak diubah untuk turun spek. Hanya agar mantap akselarasi tanpa mengurangi performa di top-speed. Seperti kompresi, awalnya 12,5:1 buat trek 600 meter naik jadi 13,5:1. Atu bisa dibilang naik satu poin agar putaran mesin bawah jadi lebih responsif.
"Maklum, trek lebih pendek kudu manjakan akselarasi. Apalagi rasio gigi 1 sampai 6 yang digarap koh Nanang Gunawan dari MCC untuk trek 800 meter masih dipakai. Paling gir ganti dari 16/34 jadi 15/35,” ujar mekanik disapa Uda ini.
Untuk bisa ninggalin rival, motor 250 cc setelah bore up juga naik stroke. Pakai piston Scorpio 70 mm dan stroke 66 mm setelah ganti stang piston RX-Z. Cuma harus geser pen kruk-as 9 mm dengan cara pen kruk-as asli diameter 28 mm diganti jadi 22 mm punya RX-Z. Lalu bekas lubang ditambal daging sambil dibuatkan lubang pen baru.
“Paking atas pakai standar 1 lembar. Paking bawah selain diganjal pelat aluminum 2 cm juga ditambah paking standar 1,5 mm,” ulas bapak dua anak ini.
Gabungan bensol biru, Pertamax dan udara dari karbu NSR SP reamer jadi 32 mm dengan spuyer 135/50. Buka-tutup diatur klep Thunder 125 yang punya ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (ex).Diimbangi durasi kem 260 derajat baik untuk klep in maupun out.
Ayo siapa berani?.
“Paking atas pakai standar 1 lembar. Paking bawah selain diganjal pelat aluminum 2 cm juga ditambah paking standar 1,5 mm,” ulas bapak dua anak ini.
Gabungan bensol biru, Pertamax dan udara dari karbu NSR SP reamer jadi 32 mm dengan spuyer 135/50. Buka-tutup diatur klep Thunder 125 yang punya ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (ex).Diimbangi durasi kem 260 derajat baik untuk klep in maupun out.
Ayo siapa berani?.
Kampas Kopling Suzuki RGR
Komponen vital penentu kemenangan motor garapan Hari Novrian adalah kampas kopling. Tanpa didukung peranti mumpuni ini, tenaga motor hasil pembakaran akan percuma. Lantaran tenaga yang ditransfer tidak sepenuhnya dapat memutar roda belakang.
“Khusus untuk Satria F-150 ini, dipercayakan pada kampas kopling punya Suzuki RGR150. Selain memiliki material lebih kuat, penampang permukaan kampas juga lebih lebar. Risiko kampas selip jauh dari bayangan,” ujar Hari yang mempercayakan knalpot custom Joko Exhaust untuk pipa gas buang.
Dibanding aslinya, jika dipakai untuk balap biasanya tapak kampas gampang lepas. Selain itu umur pakai juga enggak bisa dipakai lebih dari 2 kali turun.
Wah, boros, dong?
Komponen vital penentu kemenangan motor garapan Hari Novrian adalah kampas kopling. Tanpa didukung peranti mumpuni ini, tenaga motor hasil pembakaran akan percuma. Lantaran tenaga yang ditransfer tidak sepenuhnya dapat memutar roda belakang.
“Khusus untuk Satria F-150 ini, dipercayakan pada kampas kopling punya Suzuki RGR150. Selain memiliki material lebih kuat, penampang permukaan kampas juga lebih lebar. Risiko kampas selip jauh dari bayangan,” ujar Hari yang mempercayakan knalpot custom Joko Exhaust untuk pipa gas buang.
Dibanding aslinya, jika dipakai untuk balap biasanya tapak kampas gampang lepas. Selain itu umur pakai juga enggak bisa dipakai lebih dari 2 kali turun.
Wah, boros, dong?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar