Bikers Indonesia. 27 Februari 2011 - Memperbesar tenaga pacuan di Honda Grand atau Supra kesayangan, tentu harus diikuti ubahan kopling. Tujuannya, agar enggak selip ketika digeber. Tapi, hati-hati! Jangan sampai ubahan kopling malah bikin keram tangan. Apalagi, jika kopling sudah dimodifikasi jadi manual. Pastinya jika motor dipakai di kemacetan, malah bisa bikin tangan pegal.
Bagi beberapa mekanik, makin keras tarikan kopling makin bagus buat menghindari selip tenaga. Tapi, itu buat balap. Keras, gigitan kampas kopling makin padat. Buat tendangan balik lebih responsif.
Tapi ketika dipakai buat harian, tentu tidak perlu sekeras itu. Di pasaran, banyak produsen dan merek per kopling buat Honda Supra atau Honda Grand. Misalnya merek CLD yang tawarkan dua pilihan. Tipe New Competition, yang punya per lebih keras dari tipe Medium. Jelas, lebih baik diaplikasi buat keperluan balap.
New Competition berbahan Panadium, sekitar Rp 75 ribu. Sedang Medium, sekitar Rp 60 ribu. Tapi untuk harian, cukup pakai medium saja.
Kalau enggak mau instan, maksudnya beli produk tertentu, bisa juga aplikasi per kopling dari pacuan lain. Misalnya, Honda Tiger. Per Tiger juga lumayan lembut jika dipakai untuk harian.
Tapi, enggak bisa langsung pakai ya! Karena kalau langsung pasang, jatuhnya tetap bikin tarikan tuas kopling jadi berat. Maka itu saran John, ulir per kudu dipotong dulu sekitar 2 ulir. Itu berlaku untuk 4 per yang bakal diaplikasi. Harga per kopling pacuan sport Honda 200 cc ini, dijual Rp 6.400 per satuan.
Bagi beberapa mekanik, makin keras tarikan kopling makin bagus buat menghindari selip tenaga. Tapi, itu buat balap. Keras, gigitan kampas kopling makin padat. Buat tendangan balik lebih responsif.
Tapi ketika dipakai buat harian, tentu tidak perlu sekeras itu. Di pasaran, banyak produsen dan merek per kopling buat Honda Supra atau Honda Grand. Misalnya merek CLD yang tawarkan dua pilihan. Tipe New Competition, yang punya per lebih keras dari tipe Medium. Jelas, lebih baik diaplikasi buat keperluan balap.
New Competition berbahan Panadium, sekitar Rp 75 ribu. Sedang Medium, sekitar Rp 60 ribu. Tapi untuk harian, cukup pakai medium saja.
Kalau enggak mau instan, maksudnya beli produk tertentu, bisa juga aplikasi per kopling dari pacuan lain. Misalnya, Honda Tiger. Per Tiger juga lumayan lembut jika dipakai untuk harian.
Tapi, enggak bisa langsung pakai ya! Karena kalau langsung pasang, jatuhnya tetap bikin tarikan tuas kopling jadi berat. Maka itu saran John, ulir per kudu dipotong dulu sekitar 2 ulir. Itu berlaku untuk 4 per yang bakal diaplikasi. Harga per kopling pacuan sport Honda 200 cc ini, dijual Rp 6.400 per satuan.
Selain pakai per Tiger, tidak sedikit juga mekanik yang aplikasi per milik Suzuki Smash. Sebelum banyak merek per kopling kompetisi, per ini lumayan banyak yang pakai juga kok.
Menurutnya, daya balik yang dihasilkan per Smah cukup kuat. Tapi, ketika ditekan tidak terlalu keras. Itu karena jarak antar ulir yang dimiliki bebek Suzuki 110 cc itu lebih renggang ketimbang milik per Honda Supra standar.
Menurutnya, daya balik yang dihasilkan per Smah cukup kuat. Tapi, ketika ditekan tidak terlalu keras. Itu karena jarak antar ulir yang dimiliki bebek Suzuki 110 cc itu lebih renggang ketimbang milik per Honda Supra standar.
Buat aplikasi ke Supra, tidak perlu lakukan ubahan atau penyesuaian. Satu per kopling Smash, ditawarkan Rp 5.000. Jadi, buat pakai empat per, tinggal keluarkan uang Rp 20 ribu saja.
Tapi, jika menurut sobat tarikan tuas handle kopling masih terlalu berat, bisa tempuh cara lain. Yaitu, lewat pemanjangan tuas kopling di atas bak kopling.
Part yang biasa disebut amceng kopling oleh mekanik ini, sedikit dibuat panjang. Misal jika aplikasi part milik Yamaha Force 1, maka tuas ditambah panjang sekitar 1 cm saja. Ini sudah pengaruh dengan kekerasan tarikan.
Jangan terlalu panjang juga, malah bisa bikin selip. Baliknya kopling semakin lama dan daya tekan berkurang,” kata Kaper sembari bilang buat menambah panjang amceng, bisa pakai besi pelat atau besi dari tuas perseneling bekas dan yang dilas. Yuk dicoba!
Tapi, jika menurut sobat tarikan tuas handle kopling masih terlalu berat, bisa tempuh cara lain. Yaitu, lewat pemanjangan tuas kopling di atas bak kopling.
Part yang biasa disebut amceng kopling oleh mekanik ini, sedikit dibuat panjang. Misal jika aplikasi part milik Yamaha Force 1, maka tuas ditambah panjang sekitar 1 cm saja. Ini sudah pengaruh dengan kekerasan tarikan.
Jangan terlalu panjang juga, malah bisa bikin selip. Baliknya kopling semakin lama dan daya tekan berkurang,” kata Kaper sembari bilang buat menambah panjang amceng, bisa pakai besi pelat atau besi dari tuas perseneling bekas dan yang dilas. Yuk dicoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar