Bikers Indonesia. Jakarta, 12 Februari 2011 - Penyuka aliran racing look, silakan lirik jok tipis seperti yang diaplikasi banyak skubek di Thailand. Atau juga bisa lirik model jok dengan beberapa lubang. Seperti yang dilakukan Defrifan Loudry di Yamaha Mio Soul miliknya.
Setelah aplikasi pelek 17 dengan profil ban tipis, skubek kelahiran 2008 miliknya makin terlihat keren dengan jok tipis. Buat riding enggak ada masalah. Malah sudah sampai ke Kuningan-Cirebon segala.
Hal yang sama juga ditempuh oleh Abdul Majid bersama Honda BeAT miliknya. Skubek gue makin sporty berkat jok tipis ini. Bokong juga enggak pegel, karena masih ada busa juga kok.
Hasani beda lagi, dia lebih percaya diri dengan jok bolongnya. Karena selain bisa dipakai harian, untuk contezt juga bisa. Makin keren aja deh tampilan motor ini.
Mau ikuti virus yang mereka aplikasi? Enggak sulit kok. Karena beberapa ahli jok mau buka cara pembuatan. Kalau jok tipis, tinggal permainan dari tebal-tipisnya busa dan fiber.
Setelah aplikasi pelek 17 dengan profil ban tipis, skubek kelahiran 2008 miliknya makin terlihat keren dengan jok tipis. Buat riding enggak ada masalah. Malah sudah sampai ke Kuningan-Cirebon segala.
Hal yang sama juga ditempuh oleh Abdul Majid bersama Honda BeAT miliknya. Skubek gue makin sporty berkat jok tipis ini. Bokong juga enggak pegel, karena masih ada busa juga kok.
Hasani beda lagi, dia lebih percaya diri dengan jok bolongnya. Karena selain bisa dipakai harian, untuk contezt juga bisa. Makin keren aja deh tampilan motor ini.
Mau ikuti virus yang mereka aplikasi? Enggak sulit kok. Karena beberapa ahli jok mau buka cara pembuatan. Kalau jok tipis, tinggal permainan dari tebal-tipisnya busa dan fiber.
Fiber di sini, maksudnya plastik alias dudukan busa alas pantat. Fiber ini, kudu dipapas. Terutama bagian samping bawah itu, dipapas sekitar 1,5 cm.
Sisi lain yang dipapas, bagian atas plastik jok itu sendiri. Mio dan BeAT berbeda. “Di Mio, bagian atas tengah dan belakang. Karena bagian ini menonjol. Jadi ketika dipasang busa lagi, masih bisa rata,” aku pemuda asal Batang, Jawa Tengah ini.
Sedang BeAT atau vario, fiber bagian yang letaknya di atas bagasi tidak cuma dipapas. Tapi dibolongin. Nantinya ditambal pelat stainless steel, biar rata. Model jok berlubang, setelah fiber dipapas, nantinya juga dibor pakai alat khusus. Setelah itu, baru diberi ring yang dibuat dari fiberglass.
Johan Wahyudi juga siap kalau ada order atau pesanan membuat jok seperti ini. Pokoknya enggak perlu waktu lama.
Lanjut bicara soal harga! Kalau ingin beli berikut fiber sekaligus, banderolnya Rp 160 – 210 ribu. Tapi kalau tanpa fiber, cuma dipatok Rp 80 – 130 ribu. “Tergantung dari bahan kulit jok juga. Misal, pakai MB Tech,” tutup Rojak yang buka cabang di Jl. Raya Bogor, Cibubur ini.
Sisi lain yang dipapas, bagian atas plastik jok itu sendiri. Mio dan BeAT berbeda. “Di Mio, bagian atas tengah dan belakang. Karena bagian ini menonjol. Jadi ketika dipasang busa lagi, masih bisa rata,” aku pemuda asal Batang, Jawa Tengah ini.
Sedang BeAT atau vario, fiber bagian yang letaknya di atas bagasi tidak cuma dipapas. Tapi dibolongin. Nantinya ditambal pelat stainless steel, biar rata. Model jok berlubang, setelah fiber dipapas, nantinya juga dibor pakai alat khusus. Setelah itu, baru diberi ring yang dibuat dari fiberglass.
Johan Wahyudi juga siap kalau ada order atau pesanan membuat jok seperti ini. Pokoknya enggak perlu waktu lama.
Lanjut bicara soal harga! Kalau ingin beli berikut fiber sekaligus, banderolnya Rp 160 – 210 ribu. Tapi kalau tanpa fiber, cuma dipatok Rp 80 – 130 ribu. “Tergantung dari bahan kulit jok juga. Misal, pakai MB Tech,” tutup Rojak yang buka cabang di Jl. Raya Bogor, Cibubur ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar