Bikers Indonesia. - 22 April 2011 - Pemilik motor kalau habis pakai di atas 3 tahun sudah mengeluh. Laher roda di teromol velg jari - jari cepat oblak. Padahal kondisinya masih bagus.
Dari hasil penelitian oleh mekanink, dideteksi bahwa lubang dudukan laher ditengah teromol sudah aus. Bahkan saking parahnya pegangan jari jari dan velg itu juga sudah harus diganti baru.
Tidak heran bila keputusan yang diambil pemilik motor tipe bebek itu lebih memilih ganti pelek palang (racing) non OEM daripada harus pakai pelek jari-jari lagi.
Bila diketahui, velg palang non OEM yang kualitas nomor sekian masih sangat diragukan. Apalagi harga pelek itu dijual sekitar Rp 300 ribuan untuk satu set (depan-balakang).
Mengapa pemilik motor mengganti velg jari-jari dengan velg palang non OEM katanya lebih murah, mudah dan prosesnya lebih mudah. Sebab komponen yang harus disiapkan hanya membeli pelek palang dan laher roda saja.
Alasannya sih bagus dan masuk di akal dari segi ekonomis dan waktu. Tapi kalau dihitung-hitung, memang jauh lebih murah dibandingkan ganti dengan satu set pelek model jari-jari. Karena untuk perbaikan satu roda saja, part yang harus disiapkan di antaranya teromol, 2 buah laher roda, jari-jari serta pelek besi jika kondisi sudah mulai berkarat.
Makanya dana yang harus dipersiapkan untuk memperbaiki 1 roda, konsumen harus mengadakan uang kurang lebih Rp 250 ribuan. Sudah gitu harga velg belakang lebih mahal lagi daripada velg depan. Aduuuuuh , mahal ya.
Kalau begitu, harga satu pelek palangnya saja masih di bawah Rp 500 ribuan, kalau boleh saran sih memilih kembali pasang pelek jari-jari yang asli sudah teruji kualitasnya. Apalagi kalau konsumen ingin mengejar unsur keselamatan.
Kalau kondisi velg masih bagus sih konsumen tidak perlu lagi membeli komponen ini. Sehingga dana yang tersimpan masih ada Rp 100 ribu.
Dengan kondisi begitu, part yang mesti harus konsumen siapkan di antaranya teromol seharga Rp 120 ribuan untuk ban belakang, 2 buah laher @ Rp 25 ribuan dan jari-jari seharga Rp 19 ribuan. Kira-kira segitu merupakan Harga Eceran Tertinggi di pasaran dan belum termasuk ongkos pasang dan setel jari-jari sekitar Rp 15 ribuan per velg.
Tapi, kenapa ya ko harus pakai velg jari-jari asli dibandingkan velg palang non OEM yang harganya sekitar Rp 500 ribuan. Biasanya velg palang non OEM atau imitasi biasanya rawan patah kalau kena benturan keras.
Kalau pakai pelek palang yang oroginal harganya di atas Rp 500 ribuan, kalau kena benturan keras biasanya cuma bengkok. Hal yang sama jika pelek model jari-jari asli kena benturan keras. Paling parah bengkok dan tidak pernah sampai patah berantakan.
Keunggulannya dari pelek palang asli, selain maksimal jika pasang ban tubeless. Kalau bengkoknya ringan masih bisa dipres untuk meratakan kembali permukaan dudukan ban.
Bicara soal keawetan laher roda, umur pakainya sangat tergantung dari kondisi jalan dan tentunya cara pakai motor sehari-hari. Juga dianjurkan untuk pakai laher yang asli supaya tidak sering keluar-masuk bengkel lagi. Ingat, laher murah biasanya juga masa pakainya tidak lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar