Bikers Indonesia. 14 April 2011 - Jangan anggap spele ya alas pantat alias jok. Fungsinya cukup vital loh dalam menunjang kenyamanan berkendara. Penggantian sarung jok dengan bahan variasi, kalau gak tepat malah membuat berkendara menjadi tidak enak. Bahan yang licin harusnya jangan digunakan sebagai pengganti sarung jok. Posisi duduk akan ngesot alias ngegelosor jika pengendara melakukan pengereman walau tidak hard braking.
Bahan sarung jok memang macem-macem, ada yang dibuat dari karbon, semi sintetis berpasir dan karet. Untuk memodifikasi jok standar juga mudah. Gak butuh waktu yang lama ko. Paling gak nyampe satu jam. Yang licin model karbon. Tapi banyak dicari karena harganya lebih murah.
Karbon ini mirip dengan jok yang dilapisi plastik. Sehingga, saat pengendara menduduki jok dengan model ini, pantat pengendara gampang maju. Sedangkan bahan semi sintetik berpasir, modelnya kasar seperti ada bintik-bintik kecil.
Funginya pasir apa tuuuuuh. Nah fungsinya untuk penahan saat pengendara duduk. Bahan ini juga tahan terhadap air. Sedangkan yang model karet sintetis bikin lengket sehingga badan tidak mudah bergeser.
Soal pemilihan bahan memang tergantung dari harga yang juga bervariasi. Tipe M-Tech yang model plastik dijual sekitar Rp 60 ribuan. Sementara untuk karbon, sekitar Rp 20-40 ribuan.
Untuk menyiasati penggunaan bahan karbon yang licin, lebih bagus mendesain model jok dengan model tidak rata. Contohnya kasih cekungan menyesuaikan dengan pola pantat. Lalu pada ujung jok juga dikasih tonjolan sebagai penahan.
Nah saat memodifikasi busa jok. Bagian yang mau dipapas sebaiknya jangan terlalu tipis. Karena, busa juga berfungsi sebagai bantalan. Kalau dipapas terlalu tipis, juga akan membuat pantat jadi mudah pegal loh. Makanya jangan dipapas tipis, kapan perlu ditebalin biar empuk?
Karena selain untuk menopang tubuh, jok juga berfungsi sebagai peredam entakan ketika terjadi guncangan. Baik itu ketika berada di jalan yang tidak rata atau juga ketika menghajar lubang. Bagai suspensi, jika peran busa sudah tidak bagus atau terlalu tipis, guncangan akan sangat terasa ke badan. Terutama, perut!
Waduuuh,,, gaaaaawwwwaaaaatt ...
Bahan sarung jok memang macem-macem, ada yang dibuat dari karbon, semi sintetis berpasir dan karet. Untuk memodifikasi jok standar juga mudah. Gak butuh waktu yang lama ko. Paling gak nyampe satu jam. Yang licin model karbon. Tapi banyak dicari karena harganya lebih murah.
Karbon ini mirip dengan jok yang dilapisi plastik. Sehingga, saat pengendara menduduki jok dengan model ini, pantat pengendara gampang maju. Sedangkan bahan semi sintetik berpasir, modelnya kasar seperti ada bintik-bintik kecil.
Funginya pasir apa tuuuuuh. Nah fungsinya untuk penahan saat pengendara duduk. Bahan ini juga tahan terhadap air. Sedangkan yang model karet sintetis bikin lengket sehingga badan tidak mudah bergeser.
Soal pemilihan bahan memang tergantung dari harga yang juga bervariasi. Tipe M-Tech yang model plastik dijual sekitar Rp 60 ribuan. Sementara untuk karbon, sekitar Rp 20-40 ribuan.
Untuk menyiasati penggunaan bahan karbon yang licin, lebih bagus mendesain model jok dengan model tidak rata. Contohnya kasih cekungan menyesuaikan dengan pola pantat. Lalu pada ujung jok juga dikasih tonjolan sebagai penahan.
Nah saat memodifikasi busa jok. Bagian yang mau dipapas sebaiknya jangan terlalu tipis. Karena, busa juga berfungsi sebagai bantalan. Kalau dipapas terlalu tipis, juga akan membuat pantat jadi mudah pegal loh. Makanya jangan dipapas tipis, kapan perlu ditebalin biar empuk?
Karena selain untuk menopang tubuh, jok juga berfungsi sebagai peredam entakan ketika terjadi guncangan. Baik itu ketika berada di jalan yang tidak rata atau juga ketika menghajar lubang. Bagai suspensi, jika peran busa sudah tidak bagus atau terlalu tipis, guncangan akan sangat terasa ke badan. Terutama, perut!
Waduuuh,,, gaaaaawwwwaaaaatt ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar