Senin, 17 Oktober 2011

Perhatikan Usia Pakai Ban Dalam Jika Pernah Bocor

 

Bikers Indonesia™. 17 Oktober 2011 - Paku jalanan atau semacamnya berada dimana-mana, ini yang harus di waspadai oleh pengendara motor. Jika terkena alhasil ban bocor deh, ADUUH. Kalo udah bocor, tukang penambal ban langsung memvonis "ganti ban dalam aja mas, soalnya ban dalemnya udah parah nih, kalo ditambal nanti bocor lagi" BUSYET dah ah !

Pengalaman buruk ini bisa jadi menimpa mas bro. Sebenernya bocor kaya gimana sih yang harus ganti ban dalam baru ? Pengetahuan ini penting untuk menghindari tipu-tipu tukang tambal ban.


Sebab perbedaannya lumayan jauh loh, kalau kita menambal satu lubang bisa sampai Rp. 6 s/d 7 Ribu. Nah kalau kita beli ban baru bisa 6 - 7 kali lipat tuh, kira kira seharga Rp. 35 - 50 Ribu, waduh waduh beda jauhkan.

Sebenarnya kalau hanya 3 - 4 lubang masih bisa ditambal dan dipakai dengan baik.


Namun, apabila lubang yang bocor itu melebihi dari 1cm, ban dalam memang harus diganti. Kalau lubang yang seperti itu ditambal malah tidak kuat. Bocor yang kuat ditambalnya hanya bocor akibat dari tusukan paku.

Lalu kenapa ban bisa bocor dengan lebar. Nah ada kok jawabannya ini jawabannya. Biasanya pengendara memaksakan diri untuk tetap jalankan motor yang kempis akibat bocor. Padahal di dalamnya masih ada paku yang menancap. Saat roda berputar paku ini merobek ban dalam.

Kalau kebocoran terjadi di sekitar pentil bagaimana ?, hampir dipastikan sudah tidak bisa lagi digunakan. Sulit menambalnya dan tidak akan kuat.

Jumat, 14 Oktober 2011

Pelayanan SIM 24 Jam Surabaya Cetak Rekor MURI

 

Bikers Indonesia™. 15 Oktober 2011 - Bertempat di Taman Bungkul Surabaya, pada 19-26 September 2011 lalu, Polwiltabes Surabaya memberikan pelayanan perpanjangan SIM A dan C non-stop 24 jam selama seminggu.

“Ini salah satu program Polwiltabes Surabaya memberikan pelayanan lebih maksimal selama satu minggu,” tutur Ipda Vifa Fibriana Kasubnit Reg Ident Satlantas Polrestabes Surabaya.

Dalam pelayanan perpanjangan SIM 24 jam ini ada 13 petugas bergantian melayani masyarakat, “Ada 3 shift yang dilakukan untuk pergantian penjaga, 1 shift diisi 4 orang dan bekerja selama kurang lebih 8 jam,” tambahnya .
Program perpanjangan SIM 24 jam ini juga akan masuk Museum Rekor Indonesia (MURI), “Untuk masuk MURI bukan banyaknya pemohon tapi ketahanan fisik ke-13 anggota dalam melayani pemohon,” bilang Polwan murah senyum ini.

Selain pemohon bisa memperpanjang SIM selama 24 jam, pemohon akan diberi kupon di jam-jam tertentu untuk mendapatkan hadiah menarik dari pihak kepolisian.

“Pemohon melakukan perpanjangan pada jam 06:00-23:00 akan mendapat 1 kupon, pada jam 23:00-04:00 2 kupon dan terakhir berupa 3 kupon untuk pemohon di jam 04:00-06:00,” urai Ipda Vifa lagi.

Sekedar informasi, saat di hari kedua program ini berjalan sudah terdaftar sebanyak 1.063 pemohon perpanjangan sim A dan C. Hebat!

Kamis, 13 Oktober 2011

Yamaha Meluncurkan Jupiter MX Berlivery MotoGP


Bikers Indonesia™. 14 Oktober 2011 - Pada bulan Juni 2011 lalu, atau tepatnya di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Yamaha Indonesia meluncurkan New Jupiter Z dengan livery 50th anniversary World GP. Setelah Indonesia, kini giliran Malaysia melakukan hal yang sama.

Bedanya, kalau di Indonesia pakai New Jupiter Z, sedang di Malaysia adalah New Jupiter MX. warnanya persis seperti tunggangan Jorge Lorenzo dan Ben Spies di MotoGP.

Warna dasar biru tua dengan motif kotak-kotak warna putih. Agar makin sangar, semua bagian di bagian bawah mulai pelek, mesin hingga knalpot dan perangkat suspensi dilabur warna hitam.


Tak lupa, Yamaha juga menyematkan logo 50th anniversary World GP di bodi belakang. Meski tak dijelaskan diproduksi berapa banyak, namun keterangan dari website resmi Yamaha Malaysia menyebutkan kalau varian ini dijual terbatas.

Dengan kombinasi warna yang tidak terlalu ribet seharusnya desain ini bisa dengan mudah diaplikasikan di motor lokal. Pakai airbrush bisa, atau sekedar pakai cutting sticker. Tertarik?

foto : yamaha

Rabu, 12 Oktober 2011

Kenapa Ban Tubeless Lebih Berat ?

Bikers Indonesia™. 13 Oktober 2011 - Banyak yang penasaran, kenapa rasanya ban tubeless itu lebih berat dibandingkan ban tubetipe. Padahal ban tubetipe sudah dilengkapi ban dalam tapi tetap saja lebih enteng.

Untuk menjawab rasa penasaran banyak rakyat biker, sekarang coba kita timbang. Sengaja memilih ban dengan ukuran sama dan kembangan yang sama juga. Pilihannya adalah ban IRC SS 530.

"Ban dengan kode ini tersedia untuk skubek atau ring 14 inci. Ada versi tubetipe dan ada juga versi tubeless yang tergolong racing," kata Dodiyanto dari Marketing New Product Development PT Gajah Tunggal Tbk selaku produsen IRC. Kami menimbang masing-masing satu set ban dari kedua tipe ini. Untuk ukuran depannya 80/90-14 sedangkan belakang 90/90-14. Untuk tubetipe, ban dalamnya juga kami timbang. Terbukti untuk ukuran 80/90-14, ban jenis tubetipe beratnya 2 kg. Ditambah ban dalam yang punya bobot 0,4 kg maka jadi 2,4 kg.

Sedangkan ban tubeless memiliki bobot yang mencapai 2,8 kg. Artinya ada selisih hingga 0,4 kg. Sedangkan untuk ban belakang yang berukuran 90/90-14, tipe tubeless beratnya mencapai 3,4 kg. Sementara ban biasa hanya 3 kg sudah dengan ban dalam. Artinya juga, ada selisih 0,4 kg. "Memang dari segi konstruksi ban tubeless itu pasti akan lebih berat dibandingkan ban biasa," lanjut Dodi. Hal itu dikarenakan ada tambahan yang namanya inner liner. "Inner liner itu semacam tambahan pada bagian dalam sehingga ban lebih kuat meskipun tanpa adanya ban dalam," terang warga Ciledug, Tangerang ini.

 
Jika dibelah, inner liner tadi akan jelas terlihat. Penambahan ini membuat 'daging' ban jadi lebih tebal dan keras, tapi hanya di bagian dalam saja. Pemberian lapisan tambahan ini tidak akan membuat permukaan telapak ban tubeless lebih keras dibandingkan tubetipe. Malah biasanya tubeless lebih empuk karena compound soft yang digunakan.  



Dengan adanya perbedaan berat itu, apakah punya pengaruh dengan pengendara dan motornya? Bagi yang bisa menggunakan ban tubetipe kemudian berganti tubeless akan ada sedikit perbedaan saat riding yang dirasakan.



Selain itu karena bobot motor otomatis bertambah jika mengganti dari ban biasa ke tubeless atau sebaliknya jika dari tubeless ke tubetipe maka juga akan mempengaruhi konsumsi bensin.


Pantas banderol ban tubeles lebih mahal. Bisa jadi karena ada tambahan berat dari inner liner itu. 

Ducati Indonesia Buka Dealer Baru di Makassar

 

Bikers Indonesia™. 12 Oktober 2011 Setelah sukses membuka dealernya di Surabaya pada Februari dan Bandung pada November 2011, Dibukanya dealer terbaru ini akan mempermudah pecinta Moge (motor gede_red) di Wilayah Indonesia Timur dan Sulawesi Selatan untuk mendapatkannya.

Dealer Ducati yang beralamatkan di Jalan A.P Pettarani No.53F, Makasar ini secara resmi beroperasi pada Minggu (16/10/2011) mendatang. Nantinya di dealer tersebut akan disediakan beberapa varian motor Ducati seperti Ducati Monster, Street Fighter, Superbike, Diavel, Hypermotard, dan Multistrada.

Selain disediakan beberapa varian motor Ducati, pecinta Moge ini juga nantinya akan dipermudah dengan ketersediaan After Sales Service bagi motornya. Disamping itu, berbagai jenis Apparel dan aksesoris juga akan tersedia dan dapat diperoleh di Dealer Ducati ini.

“Ini merupakan kesempatan yang baik bagi semua pecinta Moge di Wilayah Indonesia Timur dan Sulawesi Selatan. Pasalnya mereka dapat secara langsung menikmati motor Ducati dengan karakter dan kebutuhan masing-masing rider,” terang Agustus Sani Nugroho, Presiden Direktur Ducati Indonesia dalam keretangan resminya.

Agustus menambahkan, pembukaan Dealer Ducati Makasar ini juga memberi kesempatan bagi para pecinta Moge untuk memperoleh Motor, Apparel, dan Aksesoris Ducati. Ducati juga menyediakan fasilitas kredit bagi para peminat Moge Ducati yang ingin membeli motor Ducati secara kredit.

Selain itu, bagi konsumen yang membeli motor Ducati yang secara resmi berada di Jaringan Ducati Indonesia, akan memperoleh garansi selama dua tahun tanpa batasan kilometer.

Dengan demikian, untuk terus memperluas, mendekatkan dan melayani para pecinta Moge Ducati di Indonesia, Ducati Indonesia akan terus memperluas jaringan. Rencananya dalam waktu dekat ini akan hadir dibeberapa kota di Indonesia, seperti Bali, Banjarmasin, Semarang dan Jogjakarta.

Selasa, 11 Oktober 2011

Modif BeAT Simpel Karbon


 
Bikers Indonesia™. 12 Oktober 2011 - Honda BeAT ini terlihat 'irit' dalam modifkasi. Hanya sedikti bagian yang digarap. Tapi , meskipun begitu dengan trik yang pas sudah terlihat ada sisi-sisi menonjol. Misalnya penggunaaan carbon printing.
 
Hampir seluruh bodi dilapis carbon seperti itu, bahkan sampai ke pelek segala.

Selain itu supaya sedikit gaya Thailand, stiker bodi diganti dengan Icon. Karena memang rujukannya ke Thai look juga, beberapa variasi bodi yang menempel asli Honda Thailand. Misalnya cover CVT, cover knalpot dan slang rem.

DATA MODIFIKASI
Sok belakang:  YSS
Cover CVT:  Honda Thai
Spidometer:  Koso

Honda Tiger, Board Track Full Custom

 

Bikers Indonesia™. 11 Oktober 2011 - Di rubrik Profil muncul sosok Rifai Nur Hasan, builder asal Jogja yang punya spesialisasi membuat motor bergenre boardtracker. Honda Tiger ini karya terbaru dari bengkelnya yang bernama NJoy 76. Semuanya serba custom, bahkan sampai komponen terkecil sekalipun.

Jika bicara aliran boardtracker seperti ini, sudah pasti harus membuat ulang seluruh rangka. "Tidak ada sama sekali bagian dari frame standar yang dipakai, cuma mesin saja yang masih menandakan kalau ini Tiger," kata Rifai.

Untuk rangka dia menggunakan dua ukuran pipa. "Tulang utama di bawah tangki dan pegangan mesin menggunakan yang ukurannya 1 1/4 inci sedangkan yang lainnya berdiamater 1 inci," lanjut pria bertubuh kurus ini.


Pipa ukuran 1 inci juga digunakan untuk lengan ayun. "Semuanya menggunakan pipa seamless karena lebih kuat," cerita Rifai lagi. Untuk desain rangka ini murni idenya sendiri. Dia memang mahir dalam urusan ngeroll besi hingga menjadi bentuk rangka unik seperti ini.

Kelar urusan rangka dilanjut dalam pembuatan tangki dan bodi. Sudah pasti tidak ada plastik dan fiber di sini. Hal itu sesuatu yang tabu dan terlarang baginya.


"Menggunakan pelat galvanis 1,2mm mulai dari tangki sampai buritan," lanjut pria yang mengaku menjadi modifikator secata otodidak ini. Awalnya dia bekerja di percetakan Gramedia, Jakarta.

Di soal pilihan roda, Rifai juga melakukan percobaan dengan melakukan kombinasi antara ring 15 inci di belakang dan 17 inci di depan. "Ini masih agak jarang dilakukan, tapi dengan pilihan ban yang pas, kesan extrem dari perbedan lingkar roda ini semakin sangar. Cocok dengan konsep," kata pemilik bengkel di Jl. Ring Road Utara, Depok, Sleman, Jogja ini.

Pelek belakang merupakan dari mobil yang dicustom. Lebar telapak lingkar roda tadi mencapai 4 inci. Dengan ban profil 140/80-15 maka roda belakang menjadi salah satu bagian yang memang menarik untuk dipandang.

Hal lain yang menggoda dari desain baru ini ada pada bentuk setang. Karena jarak antara jok dan setang cukup jauh maka batang kemudi tadi agak ditekuk dan panjang sehingga bisa dijangkau dengan baik oleh si rider.

Kopi Susu Tumpah
Untuk pilihan warna di Tiger ini, Rifai lebih menyukai kesan gelap. "Kalau kita nyebut sih motifnya seperti kopi susu tumpah," kekehnya.

Tapi dibalik itu ada juga unsur airbrush realis yang dilakukan pada bodi. Pengerjaan dilakukan oleh bengkel Potlot yang memang kondang di Jogja sebagai penghasil motif realis.

"Kita buatkan ada muka seorang cewek, ibaratnya ada seperti senyum Monalisa di tangki. Hal itu supaya ada sedikit kesan manisnya di motor yang sudah tampil ekstreme ini," bangganya. Pada awalnya sempat ingin menggunakan warna oranye, tapi dirasa kurang pas.


Custom Detail
Mari kita simak beberapa bagian detail yang dibuat sendiri oleh Rifai. Misalnya saja sok depan. "Itu saya custom dari sok Yamaha Vega," lanjutnya. Begitu juga dengan sok belakang, basicnya diambil dari punya Vega tapi sudah banyak dirombak.


Paling cukup nyeleneh atau berani dilakukan ada pada pembuatan tutup tangki bensin. Rifai menggunakan hasil custom dari gir. Sehingga mempunyai gerigi yang lumayan tajam.

Jika dinilai dari segi modifikasi jelas ini sebuah terobosan baru atau inovasi. Layak dihargai dan memang mendapat apresiasi. Tapi kalau kita bicara safety maka tentunya ini akan menjadi komponen yang sangat berbahaya. Jika terjadi kecelakaan maka sangat mungkin bagian tubuh si joki tertusuk bagian ini. Semoga saja hal itu jangan sampai terjadi! 

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Corsa 100/70-17
Bab belakang: Dunlop 140/80-15
Pelek: Custom
Tangki: Custom
NJoy 76: 0817-3374-43

Senin, 10 Oktober 2011

Yamaha Mio Soul, Cukup Main Variasi

 

Bikers Indonesia™. 11 Oktober 2011 - Matik salah satu pacuan paling asyik buatdiajak bergaya drag look. Pendapat itu coba dibuktikan Rinaldy di Yamaha Mio Soul miliknya.

“Tinggal beli variasi lalu pasang sendiri aja kok,” ujar pria 22 tahun yang tinggal di Sunter, Jakarta Utara ini.

Tapi, agar hasil yang diinginkan sesuai konsep, pemilihan part mesti tepat. Selera memang menjadi nomor satu, seperti pemilihan knalpot yang tidak ikut virus atau tren pakai punya Nouvo. Melainkan pakai merek impor dengan model yang juga tidak kalah ciamik.

“Kalau pakai knalpot Nouvo kesannya jadi ikut-ikutan doang. Malah model ini banyak variasinya juga,” tambah Rinaldy.

DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Swallow 50/90-17
Ban belakang  : Swallow 50/90-17
Pelek    : Akront
Sok depan    : SRK Racing
Sok belakang   : YSS

Minggu, 09 Oktober 2011

Komparasi Fitur Bebek 125cc, Bertarung Lewat Fitur Unggulan

 

Bikers Indonesia™. 10 Oktober 2011 - Tak sedikit konsumen menjatuhkan pilihannya ke bebek 125cc. Bikers Indonesia™ coba suguhkan apa yang bisa sobat dapat dari tiap bebek 125cc yang terbaru dan beredar di Tanah Air. Pilihannya, ada empat merek. Yaitu; Honda Supra X 125 Helm In, Kawasaki Athlete 125, Suzuki Shogun Axelo 125 dan TVS Rockz.

So, setelah sobat cermati semua bedah spek dan fitur yang ditawarkan, barulah sobat pilih pacuan mana yang ingin diboyong. Bikers Indonesia™ hanya ingin sobat memiliki sudut pandang sendiri dalam melihat sesuatu yang ditawarkan oleh tiap varian.



Bagasi Dan Tangki

Di antara keempat varian ini, Honda Supra X125 Helm In menawarkan bagasi paling besar. Yaitu, dengan volume 19,5 liter. Sehingga, bisa muat helm full face. Sedang varian lain, rata-rata bermain di angka 4,5 liter. Tapi untuk Axelo, 7 liter. Maka itu, untuk membawa satu helm lebih, tentu tak muat di bagasi. Yap, kudu bawa tas helm.

Tangki bahan bakar yang dimiliki Ahlete juga tergolong besar. Yaitu, 5,2 liter. Mungkin karena tangki berada di bagian underbone alias rangka tengah. Bukan di bawah jok pengendara. Maka itu, untuk tipe bebek, bermain di angka 4 literan. Kecuali, Supra X 125 Helm In yang usung 5,6 liter. So, selisih antara Athlete dan Supra X125 Helm In hanya 0,4 liter saja!

 

Engine

Supra X 125 Helm In, tawarkan bore x stroke, 52,4mm x 57,9mm. Rockz, 57mm x 48.8mm. Sedang Axelo, bermain di 53,5mm x 55,2mm. Terakhir, Athlete yang suguhkan diameter piston 56mm x langkah piston 50,6mm. Meski berbeda ukuran, tapi jumlah isi silinder keseluruhan varian tidak lebih dari 125cc.

Masin-masing varian punya karakter beda. Ada yang umbar perfoma di putaran atas, ada juga yang sejak putaran bawah. Buat sobat yang suka kopling manual, dua varian menyediakan pilihan. Yaitu, Shogun Axelo tipe R dan TVS Rockz. So, buat bantu akselerasi awal jadi lebih sip.

Fitur Pendukung Lain

Athlete menawarkan kelebihan di peredam kejut belakang. Yaitu, lewat suspensi monosok. Sedang Rockz, tawarkan i-ride alias intelegent riding. Lewat peran fitur ini, sobat bisa diajak berkendara efisien dalam penghematan bahan bakar.


Lalu, di Rockz juga terdapat fitur MP3 buat sobat yang ingin mendengarkan lagu. Masih ada lagi, yaitu charger untuk handphone (HP). Tak tertinggal, suspensi belakang Rockz juga aplikasi tipe tabung gas.

Supra X125 Helm In, banyak unggulkan fitur di bagasi dan tangki. Juga, beberapa teknologi part di engine. Begitu juga Axelo 125. Tak banyak fitur menonjol.

Rem Belakang

Tiga dari empat varian, mengadopsi tipe rem cakram buat menghentikan laju roda bagian belakang. Nah, yang tidak, Rockz 125. Bebek Hindustan ini masih tetap pakai rem tipe teromol. Tapi, dari hasil pengetesan yang dilakukan Bikers Indonesia, meski Rockz pakai rem teromol, performa yang diberikan cukup pakem. Malah, terasa terlalu pakem.  


Lalu buat Shogun Axelo, ada juga pilihan rem belakang yang masih versi teromol juga. Ya, versi biasa dari Axelo. Maka itu, pengaruh dengan harga jual yang ditawarkan lebih rendah dari versi lainnya.

Harga Jual

Dengan tiap keunggulan yang diusung, harga jual yang ditawarkan setiap motor juga berbeda. Honda Supra X 125 Helm In dijual di pasaran Jabodetabek dengan harga jual Rp 15,6 juta. Lalu, TVS Rockz yang ingin jajal tarung dengan bebek Jepang dijual Rp 12.990.000 alias Rp 13 juta kurang Rp 10 ribu.

Kawasaki Athlete 125, dengan gaya ayam jago ditawarkan Rp 15.250.000 juta. Terakhir, Suzuki Shogun Axelo 125 punya tiga pilihan harga. Yaitu; Axelo tipe R dijual Rp 15.185.000. Tipe S, Rp 14.815.000 dan tipe biasa Rp 13.935.000.

Jumat, 07 Oktober 2011

Honda GL100, Siap Tampil Di Film

 

Bikers Indonesia. 8 Oktober 2011 - Aksi mendiang stunt rider terbaik di abad ini, yaitu Robert Craig, atau lebih dikenal Evel Knievel jadi inspirasi Heru Fardian. Seniman tattoo dari studio Hellbobs Custom Tattoing ini mengambil corak bintang-bintang yang memang menjadi ciri khas Evel di setiap aksinya yang memukau.

Heru memanglah seorang desainer grafis. Sehingga dia sudah terbiasa membuat atau merancang bentuk baru yang menarik. Dia berkolaborasi dengan Yusuf Abdul Jamil, modifikator yang memang terkenal piawai dan tajam dalam urusan memberi corak di bodi motor.


"Stripping bintang milik Evel harus jadi vokal pada motor secara keseluruhan. Sayang kalau warna dasar yang dipilih tidak pas," bilang modifikator berperawakan kalem dan ramah ini. Ah masa?


Genre flattrack di era modern banyak diisi oleh sentuhan warna yang berani dan memukau, terutama pada bagian tangki, boks tengah dan buntut belakang. "Oranye pekat warna yang tepat untuk menjadi kelir dasar. Karena bagian mesin dan kaki-kaki berwarna gelap. Butuh sentuhan ekstrem agar motor terlihat jelas," lanjut Ucup di workshopnya saat ini yang hanya berupa teras rumah.

Memang motor ini tidak digarap oleh Heru sendiri, singkatnya pernah berlabuh di tangan modifikator lain. Jadi, bisa dikatakan datang ke bengkel ini sudah setengah jadi. Namun pada akhirnya sentuhan akhirlah yang jadi kunci pamungkas, untu mewujudkan motor ini menjadi lebih segar dan eye catching.

Penambahan variasi lain juga sedikit banyak mempengaruhi tampilan baru. Seperti pemilihan setang tipe motocross dengan handel berwarna biru. Detailing kecil ini terbilang berani, namun mampu dongkrak taste di kemudi.


Kadang banyak modifikator abai atau tidak perduli pemilihan handel seperti ini. Padahal itu bagian yang jelas terlihat langsung. Di dalam penilaian contezt, hal seperti ini juga jadi perhatian juri lho.

Begitu juga jok. Bentuknya memang dibuat mirip tunggangan joki-joki balap flattrack. Perintilan kancing pada sisi jok belakang tertata sangat rapi. Boleh jadi, layak ditunggangi stunt rider untuk aksi di adegan film laga.

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 4,00-19
Ban belakang: Swallow 4,00-19
Pelek: TK
Sok depan: RX-King
Sok belakang: NTC

Rabu, 05 Oktober 2011

Suzuki Thunder 250 Modern

 

Bikers Indonesia. 5 Oktober 2011 - Studio Motor Custom Bike (SMCB) piawai menggarap besutan Jap’s style dan café racer. Ini yang membuat Viki Ismail kepincut dandanan gaya café racer untuk modifikasi Suzuki Thunder 250 miliknya.

“Pas datang ke workshop Studio Custom Bike motornya sudah dimodifikasi bergaya ala naked bike, cuma dia nggak puas karena hasilnya memang dirasa gak sesuai keinginan,” jelas Donny Arianto owner sekaligus builder.  


Bermodal searching di dunia maya dan sodoran beberapa konsep, akhirnya Viki Ismail merujuk  tampilan cafe racer. “Ubahan konsep dasarnya café racer tapi beberapa part ambil dari copotan moge masa kini,” jelas Viki yang lebih condong ke ubahan Neo café racer. Part copotan limbah yang diaplikasi ini untuk memaksimalkan tampilan kaki-kaki biar terlihat lebih berotot.

Seperti pelek depan dan belakang mengandalkan lingkar roda copotan Cagiva Planet. “Pakai pelek palang limbah ini terlihat lebih modern katimbang jari-jari,” jelas Donny yang workshopnya bertempat di Jl. Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan. 


Tidak hanya itu, biar kaki-kaki makin kekar lengan ayun dipilih dari Suzuki Bandit 400. Sedang sok depan masih tetap mengandalkan bawaan Thunder 250. “Idealnya memang pakai copotan upside down biar kelihatan lebih modern. Tapi sokbreker depan Thunder 250 yang batang teleskopiknya besar sudah dirasa cukup mumpuni,” lanjut Donny lagi.

Modifikasi rangka enggak banyak yang berubah, pasalnya frame tengah Thunder yang modelnya mengapit lengan ayun sudah cocok dengan tema retro. Tinggal sedikit ubahan pada ujung rangka belakang yang dibuat lebih pendek. “Untuk bodi semuanya bikin baru dan hanya mengandalkan pelat galvanis,” cerita builder yang juga hobi riding ini.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT92 110/70-17
Ban belakang : Battlax 160/70-17
Knalpot  : Custom
Lampu depan : Yamaha Vixion
SMCB: (021) 92653870 

Selasa, 04 Oktober 2011

Gak Hanya Baju yang Di Batik, Motorpun Juga Di Batik

World Batik Summit 2011


Bikers Indonesia. 4 Oktober 2011 - Keberadaan batik sebagai warisan budaya nasional sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Enggak cuma sebatas pada  fashion, di dunia modifikasi batik sudah menjadi andalan modifikator untuk berkarya.

Seperti pada ajang World Butik Summit 2011 yang berlansung di Jakarta Convention Center, Senayan 28 September-2 Oktober 2011 lalu. Berbagai karya modifiksi otomotif yang berhubungan dengan batik ikut di pamerkan.

Ada H-D Custom hasil karya Retro Classic Cycle dari Jogja. Menampilkan H-D Sportster Custom yang detail pada bagian tangki, tangki oli dan spatbor belakang diberi corak detail batik.

“Saya menampilakan motif batik Taruntum, Kawung, dan Jlamprang pada bagian bodi motor,” Jelas Lulut, owner sekaligus builder Retro Classic Cycle.

Selain itu ada Mercedes-Benz C250 CGI full airbrush batik milik gitaris Piyu Padi hasil karya perancang ternama Carmanita. Juga ada tiga buah ban bermotif batik berikut kembangannya dengan tema 60 tahun PT Gajah Tunggal yang juga ikut dipamerkan.

Senin, 03 Oktober 2011

Bajaj Terus Tambah Jaringan Bengkelnya

 

Bikers Indonesia. 4 Oktober 2011 - PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), ATPM Motor Bajaj di Indonesia semakin mengokohkan posisinya di Industri otomotif Indonesia. Caranya dengan terus mengembangkan jaringan.

President Director BAI, Tomotaka Ishikawa, mengatakan jaringan dengan pelayanan yang prima akan memberikan kenyamanan kepada
konsumen loyal Bajaj.


Hingga saat ini, totalnya BAI sudah memiliki 93 dealer resmi 3S dan 122 bengkel mitra diseluruh Indonesia. Kehadiran bengkel mitra juga diharapkan mampu mempercepat sebaran layanan after sales Bajaj.

Bengkel mitra adalah bengkel umum yang digandeng Bajaj, diberi pelatihan dan special tools agar mampu melayanai sepeda motor Bajaj sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Diharapkan dalam waktu dekat, jumlah outlet Bajaj akan menjadi 106 dealer resmi 3S dan 140 bengkel mitra.

Peningkatan jumlah outlet yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk semakin menjangkau konsumen otomotif Tanah air.

foto : bajaj

Sabtu, 01 Oktober 2011

Mio Suka Suka Meriah di Jakarta & Medan

Bikers Indonesia. 1 Oktober 2011. Program acara Yamaha Mio Suka-Suka saat ini lagi keliling daerah, setelah pekan lalu hadir di Palembang, kini Yamaha menggelar event “Mio Suka Suka” di dua kota secara sekaligus pada pekan ini, yakni di Jakarta dan Medan. Kegiatan sosial di Jakarta dan keramaian di Stadion Teladan, Medan menjadi pusat perhatian kalangan muda. 

Selama tiga hari, Jumat-Minggu (30 September-2 Oktober), Mio Suka Suka meramaikan Jakarta yang lokasi acaranya berpusat di Tamani Square, Jakarta Timur  dan satunya lagi di pelataran parkir Plaza Medan Fair, Medan.

Untuk Jakarta, acara diramaikan dengan cara city touring bersama 10 Lady Mio dan komunitas klub Mio, Jumat (29 September) di Jakarta iring-iringan mengendarai Mio itu dimulai dari DDS Yamaha Jakarta ke SMA Don Bosco (Pulomas) sampai ke Panti Asuhan Putra Mulia (Kayu Putih).


Anak-anak berusia 1-0 sampai 12 tahun di Panti Asuhan Putra Mulia menyambut gembira kunjungan Yamaha. Mereka mendapatkan bingkisan berupa perlengkapan sekolah dan merchandise Mio Suka Suka. “Yamaha ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak Panti Asuhan dan mengajak mereka untuk selalu gembira seperti pesan dalam Mio Suka Suka,” ucap Irfan Sandi Kusuma dari bagian promosi DDS Yamaha Jakarta.

City touring Lady Mio dan komunitas klub Mio dilanjutkan Sabtu (1 Oktober) ke MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 13 diteruskan ke SMA Perguruan Rakyat (Lenteng Agung) dan Tamini Square. Acara puncak digelar Minggu (2 Oktober) di Tamini Square dengan menghadirkan band RAN.

Sedangkan acara Mio Suka Suka di Medan mengisi malam minggu anak-anak muda yang biasanya berkumpul di sekitar area Stadion Teladan. Stadion sepakbola kebanggaan masyarakat Medan itu dilewati city touring Yamaha pada Sabtu (1 Oktober) setelah bertolak dari Alfa Scorpii (main dealer terbesar Yamaha di Medan) lalu beriringan ke Jalan AR Hakim dan dari Stadion Teladan touring berakhir di Merdeka Walk. Sehari sebelumnya touring mampir di Universitas Panca Budi dan Universitas Sumatera Utara.

Perjalanan touring ini sejalan dengan konsep street entertainment Mio Suka Suka yang merangkul anak-anak muda di sekolah dan kampus favorit. Mengisi weekend keluarga juga cocok karena rombongan Mio Suka Suka hadir di titik-titik keramaian dan pusat kota. Penampilan 10 Lady Mio yang bersaing menjadi pemenang di tiap kota gelaran Mio Suka Suka turut mempercantik event ini. Accoustic & live DJ performance, model & dance performance serta ladies booth exhibition juga paling dinantikan penonton.

Mio Suka Suka adalah bentuk rasa terimakasih Yamaha kepada konsumen yang telah setia menggunakan Mio dan teruji sesuai untuk masyarakat Indonesia. Yamaha Mio sudah terjual di atas 5 juta unit, angka fenomenal untuk sebuah tipe kendaraan sepeda motor.

sumber : stephenlangitan.com