Senin, 31 Januari 2011

Antisipasi Ancaman Penyakit Kulit Pada Kaki Bikers!

Bikers Indonesia. Jakarta, 31 Januari 2011 - Cuaca yang sulit ditebak seperti saat ini banyak mengundang penyakit. Apalagi buat bikers yang tubuhnya tidak terlindung atap, langsung terpapar hujan dan panas. Enggak hanya penyakit seperti flu, batuk dan masuk angin. Kaki-kaki pun bisa ikut penyakitan kalau enggak dirawat dengan benar. Efeknya dari koreng, gudik sampai bau jempol lo... 


BASAH DAN LEMBAB 

Problem kaki yang paling umum mengancam bikers adalah area sekitar telapak kaki yang tertutup sepatu dan kaos kaki. Kaki yang tertutup dalam jangka lama dengan kondisi yang tidak higienis itulah yang jadi sumber penyakit.

Kondisi tidak sehat tersebut biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan. Ini bisa terjadi karena sepatu yang jarah dibersihkan, kaos kaki yang kotor atau jarang ganti atau basah terkena aliran air hujan di jalan. Kelembaban juga bisa jadi masalah. Ini bisa karena keringat saat cuaca panas. Bisa juga akibat basah karena kehujanan, tapi tidak segera dibuka atau ganti dengan sepatu dan kaos kaki kering. 

JAMUR DAN BAU 

Menurut dr. Hanung Tyas, tubuh manusia pada dasarnya sudah mengandung kuman-kuman. “Tapi pada kondisi tertentu, jumlahnya bisa sangat banyak sehingga efeknya buruk buat kesehatan kulit. Seperti kondisi kurang higienis atau lembab. Kalau dibiarkan, bisa jadi infeksi,” kata dokter kulit yang berpraktek di klinik Estetika Sukabumi, Jabar ini.



Air hujan yang membasahi kaki saat bermotor bukanlah air bersih, mengandung banyak kotoran. Apalagi kalau kaki sampai terendam. Kuman-kuman dari air kotor di jalan pun dengan mudah berpindah ke kaki, sepatu dan kaos kaki. Inilah yang bisa jadi sumber penyakit kalau tidak segera mengeringkan dan membersihkan ka­ki bekas sepatu dan kaos kaki yang basah kehujanan. 


“Pada kulit kaki, efeknya berupa eksima karena infeksi kuman,” kata dokter lulusan Universitas Atma Jaya Jakarta ini. Kalau kaki ada luka atau digaruk karena biasanya terasa gatal, luka itu bisa jadi koreng, gudik atau buduk. 

Selain infeksi, sepatu dan kaos kaki yang basah dan lembab, juga bisa jadi tempat yang subur buat berkembang biaknya jamur. Seperti di antara lipatan jari dan kuku. “Karena lembab, sepatu dan kaos kaki basah, kalau enggak cepat diganti, jadi memungkinkan untuk tumbuhnya jamur,” lanjut dr. Hanung. 

Tanda-tanda paling umum rasa gatal, biasanya di area-area sekitar tapak kaki, bawah tungkai, atau yang berlipat seperti di antara jari-jari dan kuku.  Enggak cuma gatal, jamur yang bersarang di kaki juga bisa memicu bau yang biasa kita kenal dengan bau jempol. 

KAOS KAKI = UNDERWEAR 

Sebenarnya enggak sulit mengantisipasi pro­blem-problem di atas. Kun­cinya hanya menjaga ke­bersihan dan jaga kaki agar tetap kering, minimal­kan dari kelembaban. Secara ter­atur, bersihkan, angin-a­nginkan dan jemur sepatu yang dipakai setiap hari. 

Kaos kaki juga enggak boleh dipakai kelamaan. Perlakukan seperti pakaian dalam. “Apalagi kalau termasuk orang yang frekuensi bermotor, kena panas dan produksi keringatnya cukup tinggi. Jangan ditunggu sampai kotor atau bau. “Ganti kaos kaki setiap hari,” saran wanita berambut panjang ini.


Pilihan bahannya juga mesti cermat. Jangan hanya mempertimbangkan motif atau warna. Kalau gampang keringatan atau sering kena panas, cari bahan yang menyerap keringat, hindari bahan yang tebal. Hindari bahan nilon seperti stocking, tipis tapi tidak menyerap keringat. 


KERING PANGKAL SEHAT 

Kalau kulit di bagian tubuh yang terbuka membutuhkan kelembaban, untuk kulit kaki yang tertutup justru sebaliknya. Agar tetap sehat, kondisinya harus selalu kering. Hindari kelembaban karena basah atau keringat. Bagaimana dengan risiko kehujanan saat cuaca tidak menentu seperti saat ini? Sediakan selalu cadangan sepatu dan kaos kaki kering di kantor, tas atau boks motor. 

Kalau mau yang lebih praktis, antisipasi dari awal, siapkan mantel sepatu. Pilihannya banyak, enggak kalah dengan mantel badan. Dari yang harga Rp 50an ribu sampai Rp 150 ribu. “Kalau sampai kerendam memang masih bisa tembus. Tapi kalau hujan-hujan aja aman, sepatu dan kaki tetap kering,” kata Andry Brillianto, biker dan instruktur keselamatan dari Jakarta Defensive Driving Consulting. 

Kalau di perjalanan kaki bakal sering terendam, simpan sepatu gaya Anda di boks. Sementara untuk perjalanan, gunakan sepatu karet. “Itu benar-benar kering, kerendam sekalipun. Tapi kalau untuk perjalanan jauh enggak disarankan ya. Karena itu karet, kalau jatuh gampang sobek,” lanjut Andry.

Modif Suzuki GSX-400 1998, Dari Tegak Jadi Merunduk

Bikers Indonesia. Jakarta 31 Januari 2011 - Modif modif modif.. ingin modifikasi yang keren.. liat disini ajah. Bagi kalian yang punya GSX-400 tahun 1998 yuk kita modif ajah 

Sabtu, 29 Januari 2011

Panduan Membuat Cover Pelindung Mesin KLX 150

Bikers Indonesia. Jakarta, 29 Januari 2011 - Kalau ada niatan Kawasaki KLX150 kesayangan buat dipakai adventure atau off-road, tak ada salahnya mempersiapkan besutan lebih matang. Bukan cuma mesin dan kaki-kaki saja lo, yang harus fit. Dek pelindung mesin juga sebaiknya kudu ada. 

Karena pastinya ente enggak mau dong, saat melintas medan berat, terutama daerah berbatu, tiba-tiba tanpa disangka ada batu atau benda keras ‘menyerang’ dan menghajar bagian bawah mesin. Bisa-bisa melukai material blok mesin atau bahkan retak. 

“Namanya juga adventure, bisa saja menghantam batu atau batang kayu,” tutur Mariasan Kocex dari JP Racing Bintaro. Toh, gak perlu pusing di mana nyari-nya part yang dimaksud. Sebab pelindung mesin tersebut bisa dibuat sendiri bermodal pelat aluminium. 

Sebelum membuat, persiapkan terlebih dulu alat-alatnya biar pengerjaan bisa sempurna. Mulai dari karton, spidol, gunting pelat, gerinda tangan, bor listrik dan tentunya kunci-kunci. 

Jika sudah lengkap, buatlah desain awal alias mal di atas karton menggunakan spidol. Desainnya bebas terserah selera Anda. Asalkan tujuan utama untuk melindungi bak mesin tercapai. Setelah itu, tempel mal di atas pelat aluminium 3 mm yang akan dipotong dengan gunting. 

“Lakukan dengan teliti agar mal tidak meleset,” terang Kocex. Setelah pelat aluminium terpotong, gunakan gerinda tangan untuk menghaluskan pinggiran pelat agar tidak tajam.

Haluskan pinggiran dek dengan gerinda tangan (kiri). Dek nebeng di footpeg (kanan)



Lanjutkan dengan melubangi kuping dek dengan bor listrik agar pelat dek bisa duduk di sasis KLX150. Persisnya menebeng dengan baut dudukan footpeg. 

Selebihnya tinggal menyesuaikan kontur pelat dek dengan sasis agar bisa menempel rapi. Sebagai finishing, pelat dek bisa dilubangi dengan mata bor besar berdiameter antara 2-3 cm untuk ventilasi bagi mesin. 

Mudah kan? Selamat mencoba ya!

Kamis, 27 Januari 2011

Cuma Ngandelin Motor Sport, Bajaj Bisa Jualan 16 Ribu Unit

Jakarta, 28 Januari 2011 - Tahun 2010 boleh dibilang menjadi tahun yang sukses buat pabrikan sepeda motor India, Bajaj di Indonesia. Ditahun 2010, Bajaj mencatatkan peningkatan penjualan hingga 73 persen. 

"Totalnya, sepanjang tahun 2010, Bajaj bisa menjual kurang lebih 16 ribu unit. Jumlah ini cukup baik bagi kami," ungkap Rizal Tandju, Marketing & Public Relation Assisten Manager PT Bajaj Auto Indonesia (BAI). 

Ya, jumlah ini cukup lumayan untuk Bajaj yang hanya berkonsentrasi di kelas motor sport saja. Seperti kita tahu, market share motor sport di Indonesia tidak terlalu tinggi. 

Lalu model Bajaj apa yang paling laris? "Paling banyak terjual adalah Pulsar 135LS. Meski belum sampai setahun dijual di Indonesia tapi kontribusinya bagi penjualan kami  mencapai 60 persen," lanjutnya. 

"Sedang Bajaj Pulsar 180 ada ditempat kedua dengan 30 persen. Sisanya gabungan Pulsar 200 dan XCD 125," terang pria ramah ini. 

Bajaj Pulsar 135LS diyakini laris manis karena desainya yang menarik dan harga jualnya yang terjangkau untuk ukuran sepeda motor sport. Pulsar 135LS dijual diangka Rp 14,75 jutaan, bandingkan dengan merek sepeda motor Jepang, harga segitu cuma dapat bebek. 

Sedang kedepannya, PT BAI berniat untuk terus memperkuat posisinya di pasar tanah air dengan meluncurkan model baru. Model yang sudah pasti akan dipasarkan adalah Bajaj Pulsar 220. 

Kita lihat gebrakan dari Bajaj!

Test Ride Yamaha New Jupiter MX (Manual Clutch), Semakin Agresif!

Jakarta, 28 Januari 2011 - Sebelumnya tim redaksi sudah menjajal performa New Jupiter MX (Manual Clutch) di sirkuit Sentul, Bogor dalam sesi first ride. Kini saatnya mengeksplorasi lebih jauh kemampuannya di jalanan raya, tentunya dengan riding style sehari-hari. 

Desain 



Secara desain, baju baru Yamaha New Jupiter MX memang terlihat lebih agresif. Memang sekilas masih kental nuansa Jupiter MX lama, tapi sebenarnya hampir semua bagian berubah. 

Coba tengok lampu sein, cover body depan, spatbor hingga sayap semuanya baru. Dilihat dari depan, lampu senja dan sein mirip mata elang, menyala tajam. Lampu belakang juga didesain meruncing dan sudah dismoke. Yang paling keren adalah, sudah ada spatbor kolong menemani pelek belakang berukuran lebar 2.5 inci. Mantap!

Fitur dan Teknologi 

Apa saja yang baru? itu pertanyaan rekan-rekan para bikers saat menjajal Yamaha New Jupiter MX Manual Clutch di kantor redaksi. Yuk kita runut satu persatu. 

Paling mencolok, untuk versi Manual Clutch yang kali ini dijajal, sudah mengadopsi transmisi 5 kecepatan. Transmisi ini serupa dengan yang dipakai Yamaha Vixion. Perpindahan gigi pun jadi seperti motor sport, satu ke bawah, dua seterusnya ke atas. 

Perubahan transmisi ini mengakibatkan sasis harus dirombak. Ada beberapa penambahan penguat pada sasis, khususnya di area engine mounting. Penguat ini diperlukan untuk menghilangkan getaran berlebih. 

Selain itu, perubahan bukan hanya pada transmisi, tapi ganti crank case dibarengi dengan aplikasi kruk as baru. Tentunya secara hitung-hitungan teknis berpengaruh pada karakter mesin dan performanya.






Apalagi karburator juga baru, yang sekarang pakai tipe vakum Mikuni BS25 dengan tetap dilengkapi TPS (throttle position sensor). TPS berfungsi memberikan perintah ke sistem pengapian sesuai dengan bukaat throttle atau selongsong gas, akhirnya pembakaran makin sempurna. 


Karburator ini juga sudah dilengkapi dengan dua kabel penarik. Kabel ini menjaga agar skep karburator telat membuka atau menutup sekaligus agar tidak mudah macet. 


Sayangnya, fitur yang berhubungan dengan akomodasi pada motor ini sangat minim. Misalnya boks bagasi di bawah jok sangat sempit. Selain itu juga tidak ada gantungan untuk barang bawaaan. Pastinya karena konsep, meski bebek tapi kental nuansa sporty! 

Performa 

Nah, urusan yang satu ini sangat dipengaruhi oleh transmisi baru Yamaha New Jupiter MX Manual Clutch. Lima giginya yang berkarakter "pendek-pendek" membuatnya terasa lebih agresif tapi tetap halus. Karena tiap pindah gigi tenaga tetap terasa ngisi terus. 

Gigi satu bisa 40 km/jam, 2 mencapai 60 km/jam, 3 sampai 80 km/jam, 4 mampu 100 km/jam, lalu 5 tembus 120 km/jam. Sayangnya gigi 5-nya terlalu panjang. Bahkan untuk mencapai top speed 120 km/jam butuh lintasan lurus yang sangat panjang. Makanya gigi 5-nya hampir tak pernah di pakai, lebih asik pakai gigi 4. 

Mekanisme kopling manualnya pun lembut. Lebih ringan dari sepeda motor sport kebanyakan. Colek sedikit untuk pindah gigi. Dijamin buat bikers pemula pun enggak akan ada masalah beradaptasi dengan koplingnya. 

Kurangnya cuma satu, untuk ukuran bebek sporty yang karakter mesin dan transmisinya sudah mirip motor sport, Yamaha New Jupiter MX belum dilengkapi dengan takometer. Jadinya pindah gigi hanya mengandalkan feeling.






Handling 


Urusan handling tak masalah. Masih mirip dengan Jupiter MX versi terdahulu. Diajak menikung dan meliuk tetap asik. Suspensi monoshock-nya pun mantap menjaga roda belakang tetap tenang saat menikung dan lembut kala melintasi jalan bergelombang. 


Tapi saat menikung terlalu rebah, ban belakang terasa sedikit bergeser. Mungkin karena penggunaan pelek belakang 2,5 inci dan ban berprofil tipis 100/70-17. Ban yang terlalu tipis membuat grip ban saat rebah jadi berkurang. 

Mengatasinya? Ganti saja ban dengan ukuran lebih besar dan profil lebih tipis pasti nikung lebih asik. Misalnya pakai ban ukuran 110/80-17 atau 110/90-17. 

Rem depan Yamaha New Jupiter MX bekerja dengan baik, begitu juga dengan disk brake baru di roda belakangnya. Kuat tapi tidak terlalu mengigit sehingga porsinya pas untuk membantu pengereman di roda depan. 






Konsumsi Bahan Bakar 


Dicoba dalam perjalanan sehari-hari yang bervariasi, mulai dari melintasi jalanan macet, lengang hingga dicoba berakselerasi cepat, Yamaha New Jupiter MX ini mampu menempuh jarak 45,9 kilometer dengan satu liter Pertamax. Lumayan hemat! 


Harga 

New Jupiter MX Manual Clutch dengan segala perubahannya dijual Rp Rp 16,4 juta (on the road Jakarta), harga ini hanya terpaut Rp 700 ribu bila dibandingkan dengan New Jupiter MX non Manual Clutch yang dilepas Rp 15,7.    

Padahal versi non Manual Clutch-nya hanya ganti baju alias tidak ada perubahan berarti pada mesinnya. Cuma ganti karburator dan desain bodi. Lumayan kan!

Rabu, 26 Januari 2011

Menghidupkan Mesin Yang Jarang Dipakai? Jangan Asal Main Starter!

Jakarta, 27 Januari 2011 - Ceritanya berawal ketika salah satu pembaca setia redaksi coba memanaskan Honda Supra Fit miliknya yang memang jarang dipakai. Tak ingin aki tekor, pria ini lantas starter pakai kick starter. Jamaknya motor jarang dipakai, butuh usaha ekstra supaya mesin 100 cc milik Supra dapat menyala sempurna. Tapi tak hanya kaki yang harus bekerja, ternyata tangan juga perlu sedikit bergerak, utamanya jempol tangan kiri. 

Misal saja motor diam lebih dari 1 bulan, otomatis hampir seluruh oli sudah mengendap di dasar bak karter. Artinya bagian kepala silinder perlu pelumas ekstra untuk bekerja awal. Jangan sampai saat mesin pertama kali menyala, komponen di kepala silinder dalam kondisi kering minim pelumasan. Bisa pendek umur akibat gesekan besi langsung ketemu besi. Tenang, caranya mengatasinya tak susah kok. 

"Hidupkan mesin pakai kick starter beberapa kali tanpa menghidupkan kunci kontak supaya oli bersirkulasi (gbr.1)," terang Aip Sunarto, mekanik OTOMOTIF Service Station (OSS) di Jl. Panjang No.8A, Jakbar. Percobaan pertama selesai, sekarang coba untuk menghidupkan mesin. "Bagusnya gunakan choke untuk menghidupkan mesin yang lama tidak digunakan (gbr.2)," sambung Audi Wastro, pemilik bengkel Champ Motor di daerah Cipinang Muara, Jaktim. 

Tujuannya agar karburator mendapatkan bensin lebih banyak dari biasanya hingga mesin mudah hidup. Gampang kok meraihnya, cukup pakai jempol tangan kiri untuk menarik tuas choke. Choke bekerja dengan cara menutup skep karburator hingga udara yang masuk dihambat dan bensin akan mengalir lebih banyak. Pada motor generasi awal, choke masih terletak langsung di samping karburator (gbr.3), sedang untuk motor generasi terakhir biasanya terletak di bagian bawah setang sebelah kiri. 

Nah, penggunaannya juga tak perlu terlalu lama. Jadi begini, pertama kali tarik choke sampai menutup penuh. "Tapi hanya untuk menghidupkan pertama," lanjut Badung, sapaan akrab Aip. Setelah itu kembalikan choke di posisi setengah supaya mesin dapat pasokan udara (gbr.4). Biarkan mesin hidup selama beberapa saat setidaknya 1 sampai 2 menit agar pasokan udara dan bensin kembali normal. Sisanya tinggal nikmati riding deh. 

Pun merawat choke yang tak terlampau merepotkan. Penyakit utamanya berkisar di kotoran atau karat yang menumpuk di sepanjang kabel choke. "Cukup semprot pakai cairan penetran untuk merontokkan kotoran, lalu tuangkan oli secukupnya agar kabel choke kembali lancar," papar Wastro kali ini. Kalau dibiarkan menumpuk, bisa jadi tugas utama choke tak akan maksimal. 

Beda lagi kalau pakai motor injeksi yang sudah menggunakan choke otomatis. Enggak perlu repot-repot lagi, kontrol utamanya di ECU yang akan menaikkan putaran mesin lebih tinggi ketika awal starter. 

Mirip-mirip kalau nyalain mesin mobil pertama gitu loh. Biasanya mesin akan berputar di kisaran 1.500 rpm selama beberapa saat.

Vyrus 986 M2, Pakai Mesin CBR600RR Mau Ikutan Moto2?

Sport, Januari 2011 - Nama Vyrus 986 M2a memang terdengar asing. Tapi mungkin Anda ingat dengan Bimota Tesi? Motor eksotis yang menggunakan swing arm di suspensi depan atau yang dikenal dengan nama hub steering. 

Nah, Vyrus merupakan sebuah manufaktur motor eksklusif di Rimini, Italia. Yang juga mempunyai peran dalam pengembangan Bimota Tesi yang eksotik. 

Sebelumnya Vyrus menggebrak pasar dengan Vyrus 987 C3 4V. Motor eksotik dengan konsep mirip Bimota Tesi, namun menggunakan dapur pacu Ducati 1198 yang disisipi supercharger! Hasilnya adalah sebuah motor eksotis bertenaga 211 dk! 

Namun kali ini Vyrus memperkenalkan 986 M2 yang disiapkan untuk turun di kelas Moto2! Itu sebabnya motor ini menggunakan mesin berbasis CBR600RR. 

Jika benar-benar terlaksana, Vyrus 986 M2 akan menjadi motor balap pertama di grid Moto2 yang menggunakan hub steering! 



Bahkan Rodorigo Ascanio, sang pendiri Vyrus mengatakan. "Motor ini akan memiliki harga yang agresif. Dan terjangkau bagi tim yang terlibat!" Wah, apakah Vyrus M2 akan benar-benar turun balap di Moto2? 

Jika M2 akan turun di kelas Moto2, tentunya ia harus mengikuti berbagai persyaratan agar memenuhi regulasi teknis. Salah satu aturannya menegaskan bahwa untuk turun balap di Moto2, harus menggunakan motor prototype.

Bajaj 220 Siap Meluncur di Indonesia!

Jakarta, 27 Januari 2011 - Bajaj dipastikan akan melengkapi line up model sepeda motornya di Indonesia dengan varian terbaru Bajaj Pulsar 220. Varian yang akan menjadi model tertinggi Bajaj di Indonesia ini tinggal menunggu waktu peluncurannya saja. 


"Kita memang berencana meluncurkan Bajaj Pulsar 220," buka M Rizal Tandju, Marketing & PR Asst. Manager, PT Bajaj Auto Indonesia (BAI). 


Menariknya, Saat ditanya harga jualnya, Bajaj tidak memberikan kepastian harga, tapi tetap menjanjikan harga yang kompetitif. 

"Kita melengkapi dan memberikan pilihan pada konsumen yang menginginkan tampilan lebih sporty. Dan yang pasti kita akan tetap berkomitmen menawarkan harga yang terjangkau," yakin Rizal. 

Sayangnya pria ramah ini masih bungkam soal kapan kepastian launchingnya. "Yang pasti tahun ini, nanti akan kita hubungi," ungkapnya. 


Tapi, bocoran dari beberapa pihak menyebutkan Bajaj Pulsar 220 ini akan meluncur pada bulan Februari mendatang. Bahkan di beberapa jaringan dealer Bajaj di Jakarta, para mekaniknya mengaku sudah mendapatkan training Bajaj Pulsar 220. 


Bajaj Pulsar 200 ini menggunakan mesinnya 4-stroke, DTS-i. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 20 dk dan torsi 19,12 Nm. Yang pasti lebih bertenaga ketimbang versi 200cc-nya. 


Sedang secara desain, hampir mirip dengan Bajaj Pulsar 200 dan 180, perbedaan paling mecolok ada pada penggunaan fairing yang lebih besar dan aplikasi disk brake belakang. 

Mantab nih!

Mix & Match Part Performa Honda CS1

Jakarta, 27 Januari 2011 - Guna mendongkrak tenaga maupun torsi Honda CS1, tidak harus selalu korek saluran masuk plus buang, atau bore-up kapasitas silinder. Memang kedua cara itu mampu memberi hasil signifikan. Tapi bila sewaktu-watu mau dikembalikan ke kondisi standar lagi, butuh biaya yang lumayan. 


Cara paling simpel yakni dengan mengaplikasi peranti pendongkrak tenaga plug and play (PnP). Misalnya pada sistem pengapian, CDI diganti pakai yang kurvanya lebih advance dan berlimiter tinggi atau tanpa limiter. 


Bila perlu didukung dengan koil high performance untuk mendapatkan kualitas pengapian yang lebih oke. 


Selanjutnya saluran gas buang diganti dengan yang lebih plong alias freeflow. Nah, biasanya pemakaian knalpot freeflow kalau ingin hasilnya lebih maksimal, spuyer dinaikkan sekitar satu step. 

 “Minimal pilot jet naik 1 dari 35 (standar CS1) jadi 38,” bilang Tri, mekanik Ultraspeed di Jl. Cipto Mangunkusumo (Jl. H. Mencong), Ciledug, Tangerang, Banten. 



Lantas kombinasi part seperti atau merek apa yang kira-kira mampu mendongkrak performa CS1 cukup baik? 


Yuk kita coba ngeset beberapa part PnP yang ada di pasaran untuk crossover andalan pabrikan berlambang sayap mengepak ini. Lalu kita ukur hasil peningkatan tenaga maupun torsinya lewat mesin dyno milik Ultraspeed (DynoMite buatan Amerika). 


Oh iya, untuk bahan praktiknya, kami gunakan CS1 standar pabrik jebolan 2008 yang jarak tempuhnya sudah mencapai 13.700 km. Sebelumnya kondisi standar diukur terlebih dulu. 


Hasilnya, dicapai peak power sebesar 11,29 dk/9.300 rpm. Sedang torsi puncaknya tembus 9,2 Nm/ 8.000 rpm. 

Kemudian knalpot kami ganti tipe free flow. Produk yang dipilih yakni CLD seharga Rp 1,045 juta yang dari hasil pengetesan secara terpisah dengan beberapa produk lainnya, mampu menciptakan performa terbaik. Sebelumnya pilot jet dinaikkan 1 step pakai X-Treem seharga Rp 20 ribu. 

Setelah itu otak pengapian kami ganti pakai buatan aftermarket jenis single map berlabel BRT (tipe Neo Hyperband) yang di pasaran dilego sekitar Rp 610 ribu. Sementara koilnya pakai produk Protect terbaru. 

“Harganya masih kami pelajari. Mungkin enggak jauh beda dengan harga koil YZ125. Karena performanya mirip-mirip,” bilang Andy Soetomo, punggawa Ultraspeed yang bertindak sebagai distributor Protect. 

Namun sebelum motor mulai didyno, setelan pilot air screw kami atur di 1 ½ putaran membuka. Hasilnya, setelah 2 kali run di atas mesin dyno, didapat tenaga maksimum mencapai 12,45 dk/11.027 rpm. Artinya terjadi kenaikan sebesar 1,16 dk.



“Buka-bukaan tenaganya lebih enteng. Selain itu napas mesin lebih panjang dibanding kondisi standar. Putaran mesinnya juga bisa mencapai di atas 12.000 rpm,” ujar Apung, mekanik Ultraspeed yang bertindak sebagai operator dyno. Sementara torsi maksimum terkerek jadi 9,7 Nm/8.200 rpm atau naik 0,02 Nm. 


Sebenarnya kata Tri, hasilnya bisa lebih tinggi lagi. “Karena setelah businya dicek, pembakarannya terlihat basah. Rupanya akibat pecikan api busi memijar. Sepertinya performa busi sudah mulai menurun,” analisa Tri.

Daftar MotoGP, Moto2 dan 125 Tahun 2011 Dirilis

Official 2011 125cc entry list announced

Sport, 26 Januari 2011 -  Ini dia daftar MotoGP, Moto2 dan 125 tahun 2011 ini. FIM telah mengumumkan daftar entri sementara untuk Kejuaraan Dunia MotoGP 2011, yang akan berlangsung pada tanggal 20 Maret dengan putaran pembuka di Qatar.

Daftar entri sementara adalah sebagai berikut:



MotoGP

1; JORGE LORENZO, SPANISH, YAMAHA FACTORY RACING, YAMAHA
4; ANDREA DOVIZIOSO, ITALIAN, REPSOL HONDA TEAM, HONDA
5; COLIN EDWARDS, AMERICAN, MONSTER YAMAHA TECH 3, YAMAHA
7; HIROSHI AOYAMA, JAPANESE, SAN CARLO HONDA GRESINI, HONDA
8; HECTOR BARBERA, SPANISH, ASPAR TEAM, DUCATI
11; BEN SPIES AMERICAN, YAMAHA FACTORY RACING, YAMAHA
14; RANDY DE PUNIET, FRENCH, PRAMAC RACING TEAM, DUCATI
17; KAREL ABRAHAM, CZECH, CARDION AB MOTORACING, DUCATI
19; ALVARO BAUTISTA, SPANISH, RIZLA SUZUKI MotoGP, SUZUKI
24; TONI ELIAS, SPANISH, LCR HONDA MotoGP, HONDA
26; DANI PEDROSA, SPANISH, REPSOL HONDA TEAM, HONDA
27; CASEY STONER, AUSTRALIAN, REPSOL HONDA TEAM, HONDA
35; CAL CRUTCHLOW, BRITISH, MONSTER YAMAHA TECH 3, YAMAHA
46; VALENTINO ROSSI, ITALIAN, DUCATI TEAM, DUCATI
58; MARCO SIMONCELLI, ITALIAN, SAN CARLO HONDA GRESINI, HONDA
65; LORIS CAPIROSSI, ITALIAN, PRAMAC RACING TEAM, DUCATI
69; NICKY HAYDEN, AMERICAN, DUCATI TEAM, DUCATI

Moto2
3; SIMONE CORSI, ITALIAN, IODA RACING PROJECT, IODA
4. RANDY KRUMMENACHER, SWISS, GP TEAM SWITZERLAND KIEFER RACING, KALEX
9; KENNY NOYES, AMERICAN, AVINTIA-STX, FTR
10; FONSI NIETO, SPANISH, G22 RACING TEAM, MORIWAKI
12; THOMAS LUTHI, SWISS, INTERWETTEN PADDOCK M2 RACING, SUTER
13; ANTHONY WEST, AUSTRALIAN, MZ RACING TEAM, MZ-RE HONDA
14; RATTHAPARK WILAIROT, THAI, SAG TEAM, FTR
15; ALEX DE ANGELIS, SAN MARINESE, JIR Moto2, MOTOBI
16; JULES CLUZEL, FRENCH, FORWARD RACING, SUTER
21; JAVIER FORES, SPANISH, MAPFRE ASPAR TEAM, SUTER
25; ALEX BALDOLINI, ITALIAN, FORWARD RACING, SUTER
29; ANDREA IANNONE, ITALIAN, SPEED MASTER, SUTER
34; ESTEVE RABAT, SPANISH, BLUSENS-STX, FTR
35; RAFFAELE DE ROSA, ITALIAN, G22 RACING TEAM, MORIWAKI
36; MIKA KALLIO, FINNISH, MARC VDS RACING TEAM, SUTER
38; BRADLEY SMITH, BRITISH, TECH 3 RACING, TECH 3
39; ROBERTINO PIETRI, VENEZUELAN, ITALTRANS RACING TEAM, SUTER
40; ALEIX ESPARGARO, SPANISH, PONS RACING, PONS KALEX
44; POL ESPARGARO, SPANISH, HP TUENTI SPEED UP, FTR
45; SCOTT REDDING, BRITISH, MARC VDS RACING TEAM, SUTER
49; KEV COGHLAN,BRITISH, MOTORSPORT 69, FTR
51; MICHELE PIRRO ITALIAN, GRESINI RACING Moto2, MORIWAKI
53; VALENTIN DEBISE, FRENCH, SPEED UP, FTR
54; KENAN SOFUOGLU, TURKISH, TECHNOMAG-CIP, SUTER
60; JULIAN SIMON, SPANISH, MAPFRE ASPAR TEAM, SUTER
63; MIKE DI MEGLIO, FRENCH, TECH 3 RACING, TECH 3
64;SANTI HERNANDEZ, COLOMBIAN, SAG TEAM, FTR
65; STEFAN BRADL, GERMAN, VIESSMANN KIEFER RACING, KALEX
68; YONNY HERNANDEZ, COLOMBIAN, BLUSENS-STX, FTR
71; CLAUDIO CORTI, ITALIAN, ITALTRANS RACING TEAM, SUTER
72; YUKI TAKAHASHI, JAPANESE, GRESINI RACING Moto2, MORIWAKI
75; MATTIA PASINI,ITALIAN, IODA RACING PROJECT, IODA
76; MAX NEUKIRCHNER, GERMAN, MZ RACING TEAM, MZ-RE HONDA
77; DOMINIQUE AEGERTER, SWISS, TECHNOMAG-CIP, SUTER
80; AXEL PONS, SPANISH, PONS RACING, PONS KALEX
88; RICKY CARDUS, SPANISH, QMMF RACING TEAM, MORIWAKI
93; MARC MARQUEZ, SPANISH, TEAM CATALUNYA CAIXA REPSOL, SUTER
95; MASHEL AL NAIMI, QATARI, QMMF RACING TEAM, MORIWAKI

125
3; LUIGI MORCIANO, ITALIAN, TEAM ITALIA FMI, APRILIA
5; JOHANN ZARCO, FRENCH, AJO MOTORSPORT, DERBI
7; EFREN VAZQUEZ, SPANISH, AJO MOTORSPORT, DERBI
11; SANDRO CORTESE, GERMAN, RACING TEAM GERMANY, TBC
12; DANIEL KARTHEININGER, GERMAN, CARETTA TECHNOLOGY RACE DPT., KTM
15; SIMONE GROTZKYJ, ITALIAN, WORLDWIDE RACE, APRILIA
17; TAYLOR MACKENZIE, BRITISH, WORLDWIDE RACE, APRILIA
18; NICOLAS TEROL, SPANISH, BANCAJA ASPAR TEAM, APRILIA
19; ALESSANDRO TONUCCI, ITALIAN, TEAM ITALIA FMI, APRILIA
21; HARRY STAFFORD, BRITISH, ONGETTA-CENTRO SETA, APRILIA
23; ALBERTO MONCAYO, SPANISH ANDALUCIA CAJASOL APRILIA
25; MAVERICK VINALES, SPANISH, PEV-BLUSENS-SMX-PARIS HILTON, APRILIA
26; ADRIAN MARTIN, SPANISH, MOTORSPORT 69, APRILIA
30; GIULIAN PEDONE, SWISS, WORLDWIDE RACE, APRILIA
31; NIKLAS AJO, FINNISH, TT MOTION EVENTS RACING, APRILIA
39; LUIS SALOM, SPANISH, MOLENAAR RACING GP, APRILIA
40; SERGIO GADEA, SPANISH, PEV-BLUSENS-SMX-PARIS HILTON, APRILIA
43; FRANCESCO MAURIELLO, ITALIAN, WTR-TEN10 RACING, APRILIA
44; MIGUEL OLIVEIRA, PORTUGUESE, ANDALUCIA CAJASOL, APRILIA
52; DANNY KENT, BRITISH, RED BULL AJO MOTORSPORT, DERBI
53; JASPER IWEMA, DUTCH, MOLENAAR RACING GP, APRILIA
55; HECTOR FAUBEL, SPANISH, BANCAJA ASPAR TEAM, APRILIA
63; ZULFAHMI KHAIRUDDIN, MALAYSIAN, AIRASIA - SIC – AJO, DERBI
69; SARATH KUMAR, INDIAN, WTR-TEN10 RACING, APRILIA
71; TOMOYOSHI KOYAMA, JAPANESE, RACING TEAM GERMANY, TBC
72; ALEXANDER KRISTIANSSON, SWEDISH, MATTEONI RACING, APRILIA
76; HIROKI ONO, JAPANESE, CARETTA TECHNOLOGY RACE DPT., KTM
77; MARCEL SCHROTTER, GERMAN, MAHINDRA RACING, MAHINDRA
84; JAKUB KORNFEIL, CZECH, ONGETTA-CENTRO SETA, APRILIA
94; JONAS FOLGER, GERMAN, RED BULL AJO MOTORSPORT, DERBI
96; LOUIS ROSSI, FRENCH, MATTEONI RACING, APRILIA
99; DANNY WEBB, BRITISH, MAHINDRA RACING, MAHINDRA