Jumat, 25 Maret 2011

Pelindung Sokbreker Depan ?

Bikers Indonesia. 26 Maret 2011 - Pernah lihat dong pelindung pipa sokbreker depan Suzuki Satria F- 150? Kalau ya, pasti ada alasan kenapa pabrikan Suzuki mendesain fitur itu di komponen peredam kejutnya.


Pastinya untuk mengamankan sok dari benda keras atau kasar. Terutama pipa teleskopik yang dikalungi sil O-ring. Sehingga oli sok di dalam tabung enggak bocor akibat sil tergores kotoran.


Berbekal itu, coba ambil ide pelindung sok depan Satria F-150 itu untuk motor sport miliknya Honda GL-Pro.
Kebetulan peredam kejut varian ini tampak lebih telanjang, jika dibanding tipe bebek yang sudah dilindungi sepatbor depan.


Supaya performa tabung sokbreker tetap bagus juga tahan lama, sokbreker depan tunggangannya ikut dikasih pengaman. Terutama di bagian atas tabung sok yang kebetulan dekat sil O-ring dan pipa teleskopik.

Cuma berhubung pelindung sok Satria F-150 tidak dijual bebas, dan memang tidak diperuntukan untuk motor tipe lain. Terpaksa deh putar otak agar bisa bikin dari bahan baku lain.


Paling mudah manfaatkan pipa paralon untuk aliran air. Untuk tabung sok depan Honda GL-Pro bisa pakai ukuran diameter 1,5 inci. Nggak perlu beli. Minta aja ke tetangga yang kebetulan lagi bangun rumah.


Untuk melindungi sokbreker depan motor laki tadi, tinggi pipa paralon yang dibutuhkan sekitar 6 cm buat satu tabung. Kalau buat dua tabung siapkan aja sekitar 15 cm. Takutnya kalau masih kelihatan pendek atau gagal saat pemotongan. Malah buang banyak paralon.


Lanjut! Pipa panjang tadi dibagi dua masing-masing 7,5 cm. Kemudian dibentuk menyerupai pelindung sok depan yang ada di Satria F-150.

Biar mudah paralon dibentuk pakai gergaji besi. Kemudian profil lekukan diperhalus pakai kikir setengah bundar. Dan biar tidak terlalu tajam, bekas kikiran kambali diperhalus ampelas.

Supaya kelihatan menarik, baiknya dicat warna hitam. Lantas untuk menerapkannya, lingkar pipa dipotong dulu agar mudah saat dikalungkan ke tabung sok.

Agar bisa merekat dengan baik dan sempurna, jangan lupa dikasih perekat. Bisa berupa lem atau boleh juga dikasih double tape. Apalagi kelenturan paralon bisa diatur hanya dengan menghangatkan permukaannya.

Coba yuk!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar