Sabtu, 12 Februari 2011

Yamaha Jupiter MX 135LC, The Javanese Iron Horse

Bikers Indonesia. 13 Februari 2011 -  Maksud judul di atas, simpel Siswo Winoto, sang modifikator adalah kuda lumping besi. Hal itu menonjolkan kreativitas modifikator dalam berkreasi. Di mana konsep itu memadukan duck fighter, teknologi dan culture.

Modifikator beken disapa Wiwin ini bukan asal cuap atau ngecap. Nuansa budaya alias culture memang begitu kental secara bentuk. Desain bodi sangat mencirikan bentuk ebeg alias kuda lumping. Tengok aja congor depan macam ebeg yang doyan makan beling.
Padahal komponen lampu depan, Wiwin comot headlamp New Jupiter Z. Inilah racikan kombinasi antara teknologi dan culture yang dimaksud modifikator.

Bagian belakang dibuat panjang. Namun Wiwin justru suka desain motor milik Hansen Kurniawan, putra pengusaha super market RITA yang kondang di Jawa Tengah ini. Ia malah suka desain kedodoran seperti ini. Seperti streetfighter Amerika yang memang suka swing arm panjang seperti modif blink-blink ala negro.

 

Tak hanya mengumbar bentuk. Namun juga sudah aplikasi komponen masa kini. Contohnya switch kontak tombol seperti mobil Eropa yang cukup dipencet dengan tombol dan mesin akan otomatis menderu.

Modifikasi yang dilakukan juragan Win's Paddock ini juga memakai high tech dalam soal sensor. Lampu motor bakal menyala sendiri dalam kondisi gelap. Gak perlu pencet atau geser tombol lampu. Namun lampu akan otomatis menyala jika sensor motor mengetahui lingkungan sekitar sudah kekurangan cahaya.

Juga ada sensor start engine. Selain bisa dipencet manual, start engine juga dapat dilakukan lewat sensor tepuk tangan. Sekali tepuk pada jarak 1 meter, mesin akan otomatis hidup.

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 110/70-17
Ban belakang: Bridgestone 190/70-17
Swing arm: R1
Knalpot: WP Product

Tidak ada komentar:

Posting Komentar