Kamis, 08 September 2011

Honda New Blade 110R, Lincah dan Hemat BBM

 

Bikers Indonesia. 8 September 2011 - Menjajal Honda New Blade 110 di pelataran parkir Jakarta Convention Center (JCC), disela peluncurannya bulan lalu tak lantas membuat tim redaksi puas. Solusinya, unit bebek 110cc ini kembali kita tes.

Kali ini lumayan lah, bisa membawa jalan-jalan Blade baru hingga seminggu penuh. Beberapa simulasi berkendara dan karakter rider yang berbeda-beda bisa dicoba. Yuk langsung ngegas!

Fitur Punya Plus-Minus

Paling awal enaknya memahami fitur-fitur New Blade 110R. Mulai dari speedometer-nya yang terlihat asik, mudah terbaca meski sedikit silau karena ornamen kroom di lingkaran tengahnya. Tapi asiknya, bebek ini punya indikator posisi gigi.

Bagasi luas di bawah joknya cukup untuk membawa dua set jas hujan model setelan. Sarung tangan hingga masker masih muat juga loh! Tapi dengan catatan jas hujan yang bisa masuk adalah yang memiliki jenis kain tidak terlalu tebal.


Sayangnya gantungan helm di balik jok, memiliki tonjolan pengait yang posisinya terlalu ke dalam. Akibatnya ring di tali helm sulit untuk menggapainya. Jadi agak repot nih kalau mau meninggalkan helm di motor.

Satu lagi yang menurut tim redaksi menarik adalah lampunya terang! Maklum head lamp-nya sekarang punya dua bohlam. Sedang di bagian bodi depan tersimpan lampu senja dan sein. Lampu penerang plat nomor belakang juga nampak jelas sorotnya.

Untuk nyala lampu yang meriah ini enggak perlu takut aki tekor. Pasalnya Honda telah menyiapkan sepul magnet dengan kumparan yang banyak, tentunya untuk menghasilkan arus listik yang lebih besar.

Oiya, dengan desain sayap yang kembali ke bebek konvensional, New Blade jadi punya ruang di balik cover bodi depan. Keuntungannya, bila ditambahkan pengait pada bautnya bisa digunakan untuk menggantungkan barang bawaan. Tapi jangan terlalu besar ya, tentu bisa mengganggu pengendalian! 


Handling Nyaman Tapi Goyang Di Kecepatan Tinggi

Duduk di atas joknya, rasa nyaman langsung terasa. Jok lebar, posisi pijakan kaki pas dan setang tidak terlalu tinggi. Bahkan biker dengan tinggi badan cuma 160 cm pun mengaku tetap nyaman.

Begitu juga dengan alas pantat boncenger. Joknya tebal memang bikin nyaman tapi proses naik ke jok belakang untuk pembonceng bertubuh kecil jadi agak repot karena lebih lebar dari versi sebelumnya. Untungnya, pijakan kaki bebek bergaya sporty ini tidak terlalu tinggi. Duduk berlama-lama pun lebih kerasan.

Dipakai berjalan, karakter suspensinya cukup memanjakan kenikmatan. Jalan berlubang diredam dengan ayunan suspensi belakang tipe stereo berwarna merah. Karakter suspensi yang menawarkan kenyamanan ini ternyata punya sedikit kelemahan.


Saat dipacu kencang sambil menikung parabolik, handling lincahnya jadi cenderung liar. Indikasinya, kaki-kaki terasa bergoyang. Tapi, menikung pada kecepatan rendah seperti yang dirasakan pada sesi first ride tidak ada masalah, tetap stabil.

Mungkin bisa diakali dengan mengganti ukuran ban yang lebih besar. Bisa dicoba dengan naik satu tingkat dari ukuran standar. Misalnya depan pakai ukuran 80/90-17 di depan dan 90/80-17 di belakang.

Tes Akselerasi Pakai GPS

Meski memiliki dua kurva pengapian atau Honda menyebutnya dengan Honda Variable Ignition Control (HVIC), rasanya kurva pertama yang melayani akselerasi halus dan konstan lebih terasa nikmat.

Dibuka gas terlalu mendadak malah membuat tenaga bebek yang punya power maksimum 8,4 PS di 7.500 rpm ini terasa seperti tertahan. Buka saja selongsong gas perlahan dan nikmati rambatan torsinya. Cara ini malah lebih menyenangkan.


Menariknya, meski suara mesinnya halus tapi dari knalpotnya terdengar nyaring, terutama ketika deselerasi atau membuka gas mendadak. Membuat penampilan sporty-nya makin lengkap dengan kesan balap. 

Top speed diukur dengan menggunakan GPS berlabel Super Spring, kecepatan puncak mencapai 94,0 km/jam atau speedometer menunjukan 100 km/jam dengan pengendara berbobot 72 kg.

Sedang tester kedua yang punya berat badan hanya 45 kilogram, kecepatan di speedometer mencapai 110 km/jam dan angka di perangkat GPS dengan aplikasi Garmin ini menunjukan kecepatan 98,9 km/jam.

Konsumsi BBM

Dipakai berkendara oleh tester berbobot 72 kg, Honda New Blade 110R mampu berjalan hingga 43 km dengan satu liter Pertamax. Kondisi jalanan yang dilintasi beragam, dari melaju pelan di jalanan macet hingga digeber saat lengang. Masih lumayan irit kan?

foto : motorplus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar